Batubara terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan purba yang mengalami proses geokimia selama jutaan tahun di bawah kondisi lingkungan tertentu. Proses pembentukan ini dikenal sebagai proses inkolen dan karbonisasi, yang melibatkan perubahan bertahap bahan organik menjadi batubara melalui penimbunan, tekanan, dan panas. Prosesnya dimulai dengan akumulasi tumbuhan di lingkungan rawa-rawa atau delta, di mana sisa-sisa organik terdekomposisi dan membentuk gambut. Ketika lapisan gambut tersebut tertimbun oleh sedimen selama jutaan tahun, tekanan dan suhu di bawah permukaan meningkat, menyebabkan perubahan fisik dan kimia. Proses ini berlangsung dalam beberapa tahap, yaitu:
- Gambut. Tahap awal, di mana sisa tumbuhan terakumulasi tanpa banyak mengalami kompresi.
- Lignit (batubara muda). Gambut berubah menjadi lignit dengan kandungan karbon rendah dan kadar air tinggi.
- Sub-bituminus dan bituminus. Pada tahap ini, lignit mengalami peningkatan tekanan dan panas, menghasilkan batubara dengan kadar karbon lebih tinggi dan kadar air lebih rendah.
- Antrasit. Tahap akhir pembentukan batubara, di mana tekanan dan panas maksimum menghasilkan antrasit dengan kandungan karbon paling tinggi dan nilai kalor terbesar.
KEMBALI KE ARTIKEL