Metafora Aristotle, sebagai hubungan analogis-proporsional antara istilah-istilah yang terisolasi, memenuhi fungsi moral dalam bidang artistik, di mana ambiguitas - jika digunakan dengan baik, dalam ukuran yang tepat - dapat diakui sebagai wacana puitis. Dalam pengertian itu, pembacaan konstelasi yang dilakukan oleh ahli nujum berfungsi sebagai bentuk semiotik atau persepsi yang karena cara kerjanya yang non-inferensial, sebanding dengan membaca dalam bidang bentuk kata semiotik. Bahkan, baik dalam tulisan-tulisan kritis seni rupa awal maupun akhir, konstelasi akan berfungsi sebagai cara memberi nama pada tindakan membaca dalam produksi wacana di bidang estetika.
KEMBALI KE ARTIKEL