Buku Perdamaian abadi mengacu pada keadaan di mana perdamaian terjalin secara permanen di wilayah tertentu. Gagasan perdamaian abadi pertama kali muncul pada abad ke-18, ketika Charles-Irenee Castel de Saint-Pierre menerbitkan esainya "Proyek Perdamaian Abadi" secara anonim saat bekerja sebagai negosiator Perjanjian Utrecht. Namun gagasan ini baru dikenal pada akhir abad ke-18. Istilah perdamaian abadi mulai dikenal ketika filsuf Jerman Immanuel Kant menerbitkan esainya pada tahun 1795 yang berjudul "Perpetual Peace: A Philosophical Sketch". Perdamaian abadi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap politik modern. Perdamaian abadi telah menjadi landasan bagi studi perdamaian dan konflik, sebuah bidang studi yang relatif baru dimulai di Eropa sekitar tahun 1950an dan 1960an;
KEMBALI KE ARTIKEL