Diskursus Semiotika Umberto Eco (5). Berbagai konsekuensi dari semiotika Umberto Eco menimbulkan banyak masalah. Jika kita mengatakan segala sesuatu dapat diajukan dalam kaitannya dengan tanda (menurut sifat semiotika yang mencakup segalanya) dan garis penelitian diikuti mirip dengan Eco dan Peirce, yang didirikan di atas nominalisme William dari Ockham, maka kita hanya tinggal karakter ekspresif dari tanda, dengan wajah sensitifnya. Hal ini mau tidak mau membawa kita pada "lupa menjadi" dan tentu saja melupakan karakter abstraktif pengetahuan manusia. Keseriusan posisi ini ditunjukkan dalam pengamatan berikut: "Yang universal tertanam dalam bentuk tunggal, pada dasarnya, hanyalah nama-nama yang tidak lebih objektivitas daripada perwujudan manusia.
KEMBALI KE ARTIKEL