Buku Being and Time menemukan satu rujukan pada jasmani yang berorientasi spasial ketika ia memanipulasi hal-hal yang mengelilinginya di dunia langsungnya. Martin Heidegger membatasi dirinya pada pengamatan berikut: "Spasialisasi Dasein dalam 'jasmani'-nya dicirikan oleh arah-arah ini." Oleh karena itu, Being and Time sering dituduh dan analisisnya tentang keberadaan yang benar-benar melupakan tubuh. Kritik ini sangat keras di bidang fenomenologi Prancis. Alphonse de Waehlens, misalnya, menyesalkan tidak adanya peran mendasar yang dimainkan oleh tubuh dan persepsi dalam pemahaman kita sehari-hari tentang berbagai hal.
KEMBALI KE ARTIKEL