Minat utama Heidegger adalah ontologi atau studi tentang keberadaan. Dalam risalah fundamentalnya, Being and Time, ia berusaha mengakses keberadaan (Sein) melalui analisis fenomenologis keberadaan manusia (Dasein) sehubungan dengan karakter temporal dan historisnya. Setelah perubahan pemikirannya ("pergantian"), Heidegger menekankan bahasa sebagai kendaraan yang melaluinya pertanyaan tentang keberadaan dapat diungkapkan. Dia beralih ke eksegesis teks sejarah, terutama dari Presokratis, tetapi juga dari Kant, Hegel, Nietzsche dan Hlderlin, dan puisi, arsitektur, teknologi, dan lainnya;
KEMBALI KE ARTIKEL