31 Januari 2022 11:12Diperbarui: 31 Januari 2022 11:1825275
Apa itu Nrimo Ing Pandum [2], jawaban pada tulisan ke dua ini saya meminjam rerangka pemikiran Friedrich Nietzsche menyatakan diperlukan kemampuan menyatakan wujud apapun pada kehidupan ini di buku "The Will to Power, yang terkenalnya :["Ja Sagen" menyatakan iya pada kehidupan ini"] tanpa melakukan dikothomi atau dikenal dalam Nietzsche sebagai "affirmation of life".Â
Kata Nrimo Ing Pandum bisa ditran subtansikan menjadi  :["Ja Sagen"] berarti menerima semua apa adanya pada realitas. Konsep ini mirip dengan Demokritos  segala sesuatu adalah ["Atom"; berarti "a" artinya tidak, dan "tomos" artinya terbagi"]. Bagi saya ungkapan Nietzsche pada kata "Amor Fati", kita tidak hanya harus menanggung apapun yang tidak dapat diubah, kita harus mencintainya. Tidak menyerah pada nasib, tetapi menanggungnya, adalah suatu sikap hidup yang luhur. "Amor Fati", semoga inilah cintaku! Kata Nietzsche.
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.