Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

"Tobat" dari pembajakan

17 Oktober 2010   11:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:22 75 0
Lepas dari belenggu pembajakan memang tidak mudah.

Didunia maya saya mengenal ada tiga kenikmatan yaitu nikmat kesempatan berinternet, kemerdekaan berinternet, beretika sehat berinternet. Dimana nikmat-nikmat tersebut saling menggugurkan satu sama lain.

Ketika kita ingin "merdeka" berinternet, maka nikmat "kesempatan" berinternet akan berkurang. Sebagai contoh jika kita diberikan kesempatan gabung dikompasiana dan telah menyepakati TOS dikompasiana untuk tidak melakukan "SARA" namun kita ingin merdeka menulis "SARA" maka siap-siap anda dikick dari keanggotaan. Begitu pula jika kita ingin menggunakan nikmat beretika sehat berinternet, memblok semua konten negatif, maka kemerdekaan kita berkurang.

Menurut Imam Al Gozalli, untuk tobat ada tiga tahap yaitu Niat, Paham, Amal.

Itulah Niat kita untuk tobat dari pembajakan, nikmat ketiga yaitu "beretika sehat". Ketika kita ingin membajak, ingat kita telah mengkebiri nikmat ketiga itu.

Setelah niat, kita harus memahami apa tindakan pembajakan itu dan konsekuensinya. Mengapa harus paham, karena jangan sampai nikmat kedua yaitu kemerdekaan berinternet kita kebablasan. Saking merdekanya kita bebas mendownload apa saja konten yang ada di internet tanpa melihat "Hukumnya". Hukum yang dimaksud adalah Lisensinya.

Setelah paham, maka amal.

Jika punya uang, sih tidak masalah membeli software asli, lagu dan video. Tapi jika tidak punya uang maka solusinya adalah penggunaan software open-source berlisensi GPL, BSD, Apache, dll dan penggunaan konten multimedia berlisensi CC. Untuk software jika bingung ada www.alternativeto.net untuk mencari alternatif software komersial. Untuk lagu-lagu ada www.jamendo.com untuk mendapatkan lagu gratis dan "halal".

Jadi ada solusi untuk tobat, meskipun nikmat satu dan dua anda bakal dikorbankan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun