Embun perlahan menyelimuti tangis penuh derita
Azan subuh berkumandang memanggil
Muazin menyeru mendayu-dayu
Beberapa lelaki sibuk  menelpon entah kemana
Dan perempuan terisak meluapkan kesedihan
Terlihat sebuah jasad terbujur kaku ditutupi sarung berwarna kelam
Takdir sang pemilik kehidupan tak terhindarkan
Waktu tak pernah bersahabat
Singkat atau lama nikmati saja pemberian Nya
Kesedihan dan kegembiraan datang silih berganti
Toh, yang hidup masih memiliki peran
Maka berangkatlah sang nyawa diiringi tangis para kerabat
Menghadapi hidup yang sebenarnya
Maka berangkatlah sang ruh bersama amal ibadah
Meninggalkan segalanya kecuali doa anak berbakti
Maka berangkatlah sang jiwa menuju pengadilan akhir
Memasuki  pintu tak bertepi