Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik Artikel Utama

Bohong

20 Januari 2011   07:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:22 1396 5
Seandainya "bohong" itu merupakan makhluk hidup seperti manusia yang bisa berpikir dan berbicara, mungkin dia heran, mengapa dia banyak sekali dibicarakan rakyat di Indonesia bahkan di dunia saat ini (jangan lupa orang Indonesia ada di seluruh dunia yang dapat mengakses internet dari mana saja). Untungnya dia bukan makhluk hidup sepertri manusia. Dia hanya benda mati, dia hanya alat komunukisasi. Dia hanya sebuah kata yang dipakai oleh orang Indonesia dan oarang-orang yang mengerti bahasa Indonesia. Popularitas Kata Bohong dan Gayus di Dunia Maya Begitu seringnya melihat tingkah laku manusia di TV sejak kasus Susno Duadji, Antasari Azhari, Ariel Peterpen tentang video porno, pernyataan para pemuka lintas Agama tentang 18 Kebohongan Pemerintahan SBY, dan terakhir pernyataan Gayus Tambunan tentang kebohongan Denny Indrayana, Sekretaris bentukan Presdien SBY, membuat saya pensaran. Lalu saya searching di Google. Pertama saya ketik kata "Bohong", hasilnya ada sekitar 4,670,000 hasil. Kemudian, saya ketik "Berbohong", dan hasilnya sekitar 2,900,000 hasil, lalu "Membohonngi" sekitar 313,000 hasil, selanjutnya "Dibohongi" :sekitar 251,000 hasil, dan terakhir "Pembohong": Sekitar 320 hasil. Sungguh menakjubkan. Saya masih penasaran, lalu saya ketik "Gayus", ternyata hasilnya 300.000 lebih banyak dibanding kata "Bohong", yaitu Sekitar 4,970,000 hasil. Karena semakin penasaran, saya semakin ingin tahu, saya ketik "Gayus Tambunan": sekitar 887,000 hasil, lalu "Halomoan": Sekitar 444 hasil, dan terakhir "Gayus Halomoan Tambunan": sekitar 209,000 hasil Sebagai pembanding, saya ketik nama orang "top" di negeri ini selain Gayus. Ketika diketik " Sitompul": Sekitar 649,000 hasil. Kemudian saya ketik "Ruhut Sitompul": Sekitar 193,000 hasil, "Hotma Sitompul": sekitar 149 hasil.. Untuk Nasution: sekitar 569 hasil, Buyung Nasution: Sekitar 119 hasil Semakin penasaran, saya lanjutkan ke nama orang No satu di Indonesia, saya tik "SBY": Sekitar 1,930 hasil, kemudian "Presiden SBY": sekitar 1,540 hasil dan "Presiden Susilo Bambang Yudhoyono" :sekitar 1,350 hasil, Terakhir saya ketik "Barrack Obama": sekitar 35,600 hasil Popularitas Gayus di Dunia Nyata Walaupun angka-angka di atas diambil dari internet atau dunia maya, tapi saya yakin, begitu juga keadaan sebenarnya di dunia nyata, karena apa yang ditulis di internet adalah apa yang memang terjadi sehari-hari, seperti yang diberitakan di media cetak atau TV. Sehingga dari data tersebut dapat kita simpulkan sebagai berikut: 1. Gayus memang sangat popular di negeri ini, walaupun itu termasuk nama Gayus Lumbun politikus dari PDIP itu, tapi pasti dia tidak akan sepopuler Gayus Tambunan. 2. Kata "bohong" dan "saudara-saudaranya", yaitu berbohong, membohong dan dibohongi sama populernya dengan Gayus, ada jutaan hasil. Tapi pembohong hanya sedikit, 320 hasil (padahal kata Pembohong ini yang tidak disukai SBY). 3. Presiden SBY kalah jauh popular dibanding Gayus. Sementara Gayus hampir 5 juta hasil. SBY hanya ratusan ribu saja. Apalagi dibanding dengan pengacara Gayus Buyung Nasution dan Hotma Sitompul, tambah kurang popular lagi, Kesmipulannya adalah masalah Gayus Tambunan, tersangka mafia pajak, mendapat perhatian yang luar biasa besar dari seluruh masyarakat Indonesia. Mungkin tidak seorang Indonesia pun yang tak kenal Gayus, termasuk anak-anak TK. Presiden SBY saja, orang nomor satu di Indonesia masih kalah popular dibanding Gayus. Gayus ada 4,970,000 hasil, sementara SBY hanya 1,930 hasil, Bukan itu saja Gayus juga mengalahkan popularitas Presidsen AS Barrack Obana yang hanya 35,600 hasil. Mungkin saat ini Gayus adalah orang terpupuler di dunia, Pernyataan Gayus Gayus Halomoan Tambunan, mantan pegawai pajak, mengatakan, Sekretaris Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana telah menjadikan kasusnya sebagai alat politik. Denny, kata Gayus, telah mengarahkan dirinya untuk menyebut tiga perusahaan Bakrie Group sebagai pemberi dana. Gayus mengatakan, ia telah mengaku memiliki uang lebih dari Rp 50 miliar yang tersimpan di safety box kepada Denny dan Mas Achmad Santosa ketika pertemuan di Singapura. Namun, Gayus mengaku saat itu tidak menyebut asal-usul uang tersebut. "Di beberapa kesempatan, Denny Indrayana dan Ota bilang itu dari Bakrie Group. Saya tidak pernah katakan seperti itu. Satgas yang mengarahkan dan mengalihkan isu mafia pajak yang kemungkinan melibatkan Direktur dan Dirjen Pajak atau mafia hukum yang kemungkinan melibatkan Cirus Sinaga," ujar Gayus seusai mendengarkan vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/1/2011). Selain itu, Gayus juga mengungkapkan bahwa kepergiannya ke Singapura atas perintah Denny setelah pertemuan ketiga di Kantor Satgas. Denny, kata dia, akan menjemputnya dan membawa kembali ke Indonesia setelah Haposan Hutagalung ditangkap. Seperti diketahui, selama persidangan Gayus berkali-kali menyebut uang sebesar Rp 28 miliar miliknya yang diblokir penyidik berasal dari tiga perusahaan Bakrie Group. Menurut Gayus, total dana yang dia terima adalah 3,5 juta dollar AS. Saat ini asal-usul uang Rp 28 miliar serta Rp 74 miliar di safety box sedang ditangani Polri. Bantahan Satgas atas Tuduhan Gayus Satgas Pemberantasan Mafia Hukum menyampaikan lima butir pernyataan sikap untuk menjawab berbagai tuduhan Gayus Tambunan terhadap Satgas. Pernyataan itu disampaikan secara resmi di Kantor Unit Kerja Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) di Jakarta beberapa jam setelah Gayus menggelar konferensi pers di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (19/1). Hadir dalam kesempatan itu tiga anggota Satgas, yakni Darmono (Wakil Jaksa Agung), Yunus Husein (Ketua PPATK), Mas Achmad Santosa serta Sekretaris Satgas Denny Indrayana. Tidak hanya menyampaikan bantahan, Satgas juga membagi-bagikan foto kopi transkrip percakapan, salah satunya antara Denny dan Gayus. Pernyataan pertama, Satgas membantah keras seluruh tuduhan Gayus Tambunan karena dinilai tidak berdasarkan fakta. Tuduhan itu juga mengaburkan masalah mafia pajak dan peradilan yang dilakukan Gayus dengan pihak lain. Kedua, tuduhan Gayus bahwa Satgas yang menyuruhnya pergi ke Singapura adalah tidak benar. "Satgas tidak tahu menahu Gayus akan melarikan diri ke Singapura. Dalam pembicaraan pesan blackberry terlampir, terlihat jelas satgas tidak mengetahui di mana keberadaan Gayus," kata Mas Achmad Santosa yang ditunjuk untuk membacakan pernyataan tersebut. Ketiga, Satgas juga membantah tuduhan Gayus yang menyebutkan bahwa Satgaslah yang mengungkapkan asal muasal uang Rp50 miliar di safe deposit box dan mengaitkan dengan Bakrie Group. Satgas mengatatakan, tuduhan itu sangat bertentangan dengan data dan fakta yang selama ini sudah muncul di hadapan publik. "Adalah Gayus dan kuasa hukumnya (Adnan Buyung Nasution) dalam berbagai kesempatan, termasuk di pengadilan, yang menyebut tiga perusahaan Kaltim Prima Coal, Arutmin, dan Bumi Resources sebagai perusahaan yang telah menyuap dirinya. Termasuk ketika di Singapura, Gayus mengatakan rencananya akan mengungkap masalah tiga perusahaan tersebut di hadapan polisi," ujar Mas Achmad Santosa. Ada pun poin keempat adalah bantahan satgas atas tuduhan Gayus yang menyebutkan penunjukkan Adnan Buyung sebagai penasihat hukum merupakan saran satgas. Menurut Ota, tuduhan itu tidak akurat. "Dalam pertemuan ketiga dengan Gayus, Satgas tidak hanya menyarankan ABN (Adnan Buyung Nasution), tetapi juga Bambang Widjojanto, Alex Lay, dan Taufik Basari. Adalah Gayus sendiri yang kemudian memutuskan untuk didampingi ABN," lanjutnya. "Kelima, terkait tuduhan ada agen CIA yang telah direstui salah satu anggota satgas, hal tersebut sama sekali tidak benar. Satgas tidak tahu-menahu sama sekali tentang informasi tersebut. Gayus harus membuktikan kebenaran informasi yang diterimanya tersebut," kata Ota. Gayus atau Denny yang Berbohong Dari dua pernyataan yang saling bertentangan antara Satgas Anti Mafia Hukum bentukan Presiden Yuidhoyono dengan Gayus Tambunan tersangka mafia pajak dan pencucian uang, kita disuguhi suatu teka teki besar, siapa yang berkata benar dan siapa yang bohong. Biasanya saya, penulis, tidak mempercayai Gayus yang suka berbohong itu. Tapi entah mengapa kali ini, "feeling" saya menyatakan bahwa Gayus-lah yang benar. Artinya semua yang terjadi dengan Gayus selama ini, termasuk begitu bebasnya dia keluar masuk Rutan Brimob di Kelapa Dua, Depok, sebanyak 68 kali, termasuk jalan-jalan ke Bali untuk menonton pertandingan tenis wanita internasioanl di Nusa Dua Bali, dan perjalanan ke luar negeri ke Makao, Guangzou China, Kuala Lumpur Malaysia dan Singapura disponsori oleh Satgas bentukan SBY itu. Kalau pernyataan Gayus kali ini benar, berarti Satgas yang dibentuk oleh Presiden SBY untuk menjatuhkan Abuizal Backrie, Ketua Umum Golkar sebagai saingan Partai Demokrat dalam Pemilu 2014. Apalagi Partai Golkar telah menyatakan akan menindak-lanjuti pernyataan Gayus itu. Kita masih belum tahu siapa sebenarnya yang benar dan siapa yang berbohong. Tapi yang pasti adalah bila ada dua pernyataan yang saling bertentangan, tidak mungkin keduanya benar. Bisa salah seorang yang benar, yang lain bohong. Yang jelas tak mungkin keduanya beerkata benar. Lets wait and see, who the liar is, Denny or Gayus? Depok, 20 Januari 2011 Bakaruddin Is

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun