Mohon tunggu...
KOMENTAR
Healthy Artikel Utama

Selamat Jalan Bilqis, Kau Telah Gugah Hati Kami

12 April 2010   08:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:50 2929 0
[caption id="attachment_116755" align="alignright" width="300" caption="Bilqis/Admin (Kompas/Bahana Patria Gupta)"][/caption] Tanpa terasa airmata saya menetes, menyaksikan wawancara antara kedua orangtua Bilqis dengan presenter TVOne dalam Apa Kabar Indonesia, Senin pagi 12 April 2010. Saya langsung memutuskan mengutamakan menulis artikel tentang Bilqis, ketimbang masalah Markus kakap, Bahasyim dan Syahril Johan yang akan saya tulis belakangan. Sebagaiman diketahui, bahwa Bilqis adalah bayi yang berusia 19 bulan, penderita kelaiina hati yang dikenal dengan penyakit Atresia Bilier. Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Hal ini daat menyebabkan kerusakan hati dan sirosis (pengerasan) hati, yang jika tidak segera diobati bisa berakibat fatal., kematian Sekilas tentang Bilqis Nama lengkapnya Bilqis Anidya Pasa, lahir 20 Agustus 2008 di Jakarta, putra bapak Donny Ardianta Passa dan ibu Dewi Farida Karena kelainan fungsi hati, tubuhnya ringkih dan perutnya membuncit. Kulitnya menghitam dan matanya kekuningan. Menurut keterngan ibunya, sakit Bilqis baru ketahuan 2 minggu setelah dilahirkan. Umur 50 hari Bilqis dioperasi (operasi kasai) untuk mengangkat saluran empedu kemudian disambung ke usus 12 jari. Ternyata setelah di operasi, dicek hatinya sudah hitam dan rusak. Bilqis hanya bisa makan makanan dalam bentuk cair karena ususnya tidak bisa bekerja normal seperti usus bayi sehat pada umumnya. Makanannya antara lain sayuran yang telah dikukus kemudian diblender dan di saring kembali. Asi dan susu botol tetap menjadi asupan utama untuk memperkuat fisiknya. Dirawat di RS Karyadi Semarang Bilqis di rawat di RSUP Dr Kariadi, untuk menjalani operasi cangkok ginjal. Pada awal perawatan di RSUP Kariadi, paru-paru Bilqis pernah terserang kuman klebsiella pneumoniae, tetapi saat itu dapat disembuhkan. Sebelum meninggal Bilqis sempat dirawat selama dua bulan di Rumah Sakit yang telah ditetapkan Pemerintah sebagai Pusat Perawatan Penyakit Hati itu. Sebelum dioperasi yang dijadwalkan satu bulan lagi, Bilqis dirawat untuk menaikkan berat badannya yang ideal untuk operasi sekitar 9 kg, tapi sudah keburu meninggal karena serangan kuman. Kuman itu muncul lagi bersama dua kuman baru (seratia marcesens dan acenobacter bouwmani). Kuman-kuman ini mudah kambuh dan kami kesulitan mengobati atau mencegahnya," kata anggota tim cangkok hati RSUP Dr Kariadi, Tatty Ermin Setiati (Kompas.com). Mendapat Perhatian dan Dukungan Publik Kasus yang menimpa Bilqis itu mendapat dukungan berbagai kalangan. Dukungan tersebut digalang melalui jejaring sosial Facebook, dengan nama Koin Cinta Bilqis untuk membantu biaya cangkok hati Bilqis..Hampir 5.000 orang anggota jaringan social tersebut. Akun di Facebook tersebut mendapat sambutan masyarakat, yang ramai-ramai mengumpulkan koin dan sumbangan untuk Bilqis. Hanya dalam dua pekan akun itu dibuka terkumpul dana lebih dari Rp 1 miliar. Menurut info terakhir, lebih dari Rp.2 miliara dana sudah terkumpul. Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih dan sejumlah pejabat pemerintah juga telah mengunjungi Bilqis. Tentang Atresia Bilier Berdasarkan info dari Mediastore.com, Atresia Bilier adalah suatu keadaan dimana saluran empedu tidak terbentuk atau tidak berkembang secara normal. Fungsi dari sistem empedu adalah membuang limbah metabolik dari hati dan mengangkut garam empedu yang diperlukan untuk mencerna lemak di dalam usus halus. Pada atresia bilier terjadi penyumbatan aliran empedu dari hati ke kandung empedu. Hal ini bisa menyebabkan kerusakan hati dan sirosis hati, yang jika tidak diobati bisa berakibat fatal. PenyebabAtresia Bilier terjadi karena adanya perkembangan abnormal dari saluran empedu di dalam maupun diluar hati. Tetapi penyebab terjadinya gangguan perkembangan saluran empedu ini tidak diketahui. Atresia bilier ditemukan pada 1 dari 15.000 kelahiran. Gejala biasanya timbul dalam waktu 2 minggu setelah lahir, yaitu berupa: - air kemih bayi berwarna gelap - tinja berwarna pucat - kulit berwarna kuning - berat badan tidak bertambah atau penambahan berat badan berlangsung lambat - hati membesar. Pada saat usia bayi mencapai 2-3 bulan, akan timbul gejala berikut: - gangguan pertumbuhan - gatal-gatal - rewel - tekanan darah tinggi pada vena porta (pembuluh darah yang mengangkut darah dari lambung, usus dan limpa ke hati). Meninggal Dunia Bilqis sebenarnya sedang dipersiapkan untuk menjalani operasi cangkok hati. Sebelum operasi berlangsung, tim dokter berusaha memperkuat paru-paru dan menambah berat badan Bilqis. Upaya tersebut bertujuan agar Bilqis dapat bertahan selama operasi yang diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 14 jam itu berlangsung.Sebelum menjalani operasi, berat badan Bilqis harus mencapai 9 kilogram. Berat ideal itu sudah tercapai, tetapi karena kuman itu, beratnya turun lagi menjadi 8,5 kilogram, demikian keterangan tim dokter. Bilqis Anindya Passa meninggal dunia, Sabtu sore, 10 April dalam umur 19 bulan. Dia mengembuskan napas terakhir setelah melewati perjuangan yang panjang dan dirawat intensif sekitar dua bulan di Rumah Sakit Umum Pusat Dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah. Bilqis meninggal karena terserang kuman paru dan darah. Menurut tim cangkok hati RSUP Dr Kariadi, Semarang, Bilqis terserang kuman seratia marcesens yang menyerang darah dan acenobacter bouwmani yang menyerang paru-paru. Kedua kuman ini menyebabkan Bilqis semakin sulit bernapas. Daya tahan tubuh dan berat badan Bilqis juga terus menurun. Jenazah Bilqis dibawa ke rumah duka di Jakarta dengan menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 247, Sabtu (10/4) sekitar pukul 19.50. Pada saat Bilqis meninggal kedua orang tuanya sedang berada di Jakarta. Bilqis telah dimakamkan di TPU Kawi-kawi, Sentiong, Minggu (11/4/2010). Selamat istirahat sayang, walaupun umurmu hanya 19 bulan, tetapi ananda telah menarik simpati banyakan orang Indonesia yang sedang sakit ini. Trnyata masih ada cinta bagi sesame manusia di antara sifat ego pribadi dan golongan (Kompas.com) Pelajaran Cinta dari Bilqis Bilqis Anindya Passa tidak pernah memilih untuk dilahirkan dengan atau tanpa atresia billier. Namun, toh, ia ditakdirkan hidup sekejap untuk berdampingan dengan penyakit kelainan hati itu. Selama 19 bulan dia berjuang melwan penyakitnya didampingi kedua orangtua yang selalu mendampinginya, bahkan ditemani juga oleh oma-nya. Kehadiran Bilqis telah memberi pelajaran tentang cinta sekaligus pengorbanan kepada seluruh masyarakat di Tanah Air. Pemberitaan tentangnya dengan sekejap menggugah hati nurani para dermawan untuk berpaling dari isu-isu pertikaian politik. Balita 19 bulan itu mampu menyedot perhatian hampir seluruh masyarakat di Tanah Air. Ketegarannya menghadapi penyakit menggugah hati para dermawan di Tanah Air. Melalui penggalangan dana Koin Cinta Bilqis, dana lebih dari Rp1,1 miliar berhasil dikumpulkan.Semula dana sebanyak itu akan digunakan untuk operasi cangkok hati demi kesembuhan Bilqis. Bilqis telah memberikan pelajaran kepada kita untuk beramal dan membuka ladang bagi para donatur di seluruh Indonesia. Bilqis dan beberapa anak yang menderita penyakit yang sama, telah memberikan pelajaran yang sangat berharga. Mereka adalah amanah cinta dari Tuhan yang harus dimaknai kehadirannya meski sesaat. Mari Terus Berbagi Untuk Bilqis Lain Ayah Bilqis, Dony Ardianta Passa, sudah menerima jalan terbaik dari-Nya bagi putri bungsunya. Bilqis akhirnya menghembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan selama dua bulan di RS Dr Karyadi, Semarang, karena penyakit yang dideritanya. Dony berharap perhatian dari seluruh masyarakat bagi putrinya akan terus berlanjut bagi para penderita penyakit serupa Bilqis. Dia berharap, semangat berbagi yang telah diberikan untuk Bilqis bisa dilanjutkan untuk Bilqis-bilqis laiin Dony juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas dedikasi tim dokter dalam dan luar negeri yang total mengupayakan kesembuhan bagi putrinya. Sehari sebelum meninggal, seorang dokter dari Singapura, Prof Prabakaran, mengobservasi kondisi Bilqis. Bahkan, sang profesor juga memberikan sebuah boneka Teddy Bear.(Kompas.com) Mahalnya Harga Sebuah Hati Transplantasi (cangkok) hati ramai dibicarakan akhir-akhir ini, menyusul terkuaknya sejumlah kasus atresia bilier. Berita bagusnya, harapan hidup si penerima cangkok hati mencapai 90 persen. Sayangnya, tindakan ini membutuhkan persiapan yang rumit dan biaya yang sangat besar, termasuk aanya pendonor hati. Hati yang didonorkan harus sehat agar tidak menimbulkan masalah bagi penerimanya. Tidak boleh ada virus atau lemak terlalu banyak. Untuk mendapatkan hati yang dibutuhkan tidak harus menunggu donor yang sudah meninggal.  Orang yang masih hidup juga bisa mendonorkan hatinya. Donor yang masih hidup hanya mendonorkan sebagian saja dari hatinya. Meski hanya sebagian, organ hati akan berkembang ke ukuran normal, baik pada si pendonor yang diambil sebagian hatinya ataupun pada si penerima yang mendapat sebagian hati tersebut. Teknik ini juga memungkinkan pendonor yang sudah meninggal menyumbang dua orang sekaligus. Jika biasanya satu hati didonorkan untuk satu orang, dengan membagi hati menjadi dua, pendonor yang sudah meninggal bisa menyumbang hati untuk dua orang yang membutuhkan. Biaya pencangkokan hati secara keseluruhan termasuk biaya persiapan adalah Rp. 800 juta s/d Rp.1 miliar. Dari sini, kita dapat mengetahui betapa mahal dan berharganya sebuah hati kita. Sebuah harga yang sangat fantastis hanya untuk sebuah organ hati. Aapalagi bila operasi dilakukan di luar negeri seperti di Jepang, yang tentunya biaya menjadi berlipat ganda Mari Kita Mensykuri Nikmat Allah Kita sering lupa bahwa begitu banyak nikmat Allah yang telah dikaruniakan-Nya kepad kita, seperti nikmat umur dan kesehatan. Apalagi nikmat iman dan agama. Namun kita sering mmerasa bahwa kenikmatan itu hanya berupa harta dan kekayaan, padahal apa artinya hidup kaya raya tetapi kita menderita sakit. Padahal Penyakit hati yang diderita Bilqia merupakan pelajarn yang baik bagi kita, betapa berharganya sebuah organ hati. Begitu juga dengan organ-organ lain yang dikaruniakan Allah kepada kita secara gratis seperti jantung, mata, otak dan organ lainnya sebenarnya sangat mahal bahkan tak ternilai harganya, namun kita sering tidak pandai bersyukur terhadap nikmat Allah tersebut. Bagi seorang yang kaya yang sakit gagal ginjal misalnya, berani membayar (baca ganti rugi) berapapun untuk mendapatkan kesehatannya kembali, bila ada orang yang mau jadi donor ginjal. Betapa berharganya suatu nikmat Allah, baru kita sadari setelah organ itu hilang dari kita. Betapa berharganya sepasang mata baru dirasakan oleh seseorang yang kehilangan penglihtannnya (buta) misalnya karena sakit diabetes atau akibat kecelakaan lalulintas. Begitu juga dengan ginjal, kita baru merasakn betapa penting dan berharganya sebuah ginjal, bila menderita gagal ginjal dan harus cuci darah dua kali seminggu yang memerlukan biaya yang tidak sedikit atau harus cangkok ginjal. Jadilah orang yang pandai bersykur. Allah berfirman:"Bila kamu pandai bersyukrur, maka Aku akan menambah nikmat-Ku kepadamu, tetapi bila kamu mengingkari (tidak mensyukurinya), maka azab-Ku sangat pedih. Semoga kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur. Selamat jalan ananda Bilqis, semoga engkau lebih berbahagia di "alam" sana bersama Allah yang telah Menciptakan-mu. Dan semoga menjadi "tabungan" Surga bagi orang-tuamu kelak. Amin Oleh: Bakaruddin Is

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun