Memang ironis. Di saat pegawai swasta mendapatkan THR (Tunjangan Hari Raya), pegawai negeri sipil mendapatkan gaji ke-13 (sama dengan THR
nggak ya), maka para buruh yang kerja dengan keringat terus mengalir deras, hanya bisa memanjatkan doa supaya padi cepat menguning lalu gabah bisa dijual dengan harga murah untuk membeli keperluan hari raya. Malang melintang si padi tak pernah ingkar janji. Satu musim baru menguning (empat bulan lebih kurang). Ditanam sekarang, lebaran tak lama lagi, maka padi hanya bisa menanjak menuju puncak di bilangan hari tak tentu. Si nelayan pun berbeda nasib, ikan kecil hasil tanggapannya hanya mampu untuk mengepulkan dapur tiap sore. Cari ikan hari ini, dijual pun di hari yang sama.
KEMBALI KE ARTIKEL