Secara pribadi, mungkin hanya sedikit dampak pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap diri saya. Tahun 2004 SBY pertama menjabat sebagai presiden, tahun itu pula merupakan langkah pertama saya menjadi mahasiswa, menjadi perantauan, dan musibah besar (gempa dan tsunami) menerjang tanah penuh darah ujung Sumatera. Selama perkuliahan saya hanya menjadi mahasiswa biasa-biasa saja, dampak tsunami malah lebih kuat menanamkan luka terdalam pada diri saya. Di mana saya diajarkan untuk mandiri, bekerja sambil kuliah. Seusai perkuliahan panjang lebih kurang 5 tahun, saya terhempas menjadi guru honor yang dipandang sebelah mata oleh banyak kalangan. Setiap hari saya ke sekolah, mengajar, lalu pulang dengan lelah dan menggigit jari di awal bulan saat guru pegawai menerima gaji. Satu-satunya kesempatan untuk saya mendapatkan penghasilan adalah dengan menulis, bertarung dengan sesama penulis lain melawan kerasnya media.