Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Tentang WC dan Masyarakat Muslim Mayoritas

13 Juli 2016   06:27 Diperbarui: 13 Juli 2016   06:50 398 2
Sepertinya bukan saja tentang pemikiran saya yang kolot, atau daerah saya yang memang tertinggal, ketika suatu waktu pas turun dari pesawat dan ingin buang air kecil yang sudah lama tertahan. Sesampainya di dalam bandara ternyata bukan saya saja yang merasakan hal itu, penumpang yang lainnya seperti berlomba-lomba menuju toilet bandara yang berdampingan dengan Mushalla. Di dalam toilet pria tersebut, berjejer 3 tempat kencing berdiri semacam westafel (Urinoir), yang ternyata banyak juga yang menunggu antrian untuk buang air di sana. Fasilitas toilet yang biasa di daerah kami (Lombok, NTB) jarang sekali ditemukan seperti itu, justru bilik WC-nya yang ditambah dari pada ditempatkan Urinoir untuk kencing berdiri. Rata-rata di tempat pelayanan publik, Perkantoran, Kampus, bahkan di masjid sekalipun ternyata terpasang juga fasilitas toilet untuk kencing berdiri tersebut.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun