Pada hari minggu pagi tepatnya tanggal 30-November-2014 desa saya mendadak ramai dengan pembicaraan tetangga terutama para ibu-ibu setelah itu saya mencoba keluar rumah untuk mengetahui apa yang sedang mereka bicarakan, ternyata pagi itu para tetangga disibukan dengan adanya rencana pembagian dana kompensasi BBM atau yang saat ini disebut dana PSKS (Program Simpanan Keluarga Sejahtera) yang memang sudah diberitahukan oleh ketua RT beberapa hari sebelumnya, yang menarik bagi saya ketika ada seorang ibu-ibu yang memang tetangga berteriak-teriak dan ngomel tidak jelas pada pagi itu, setelah saya selidiki dan bertanya kepada ibu tersebut ternyata dia marah karena dia tidak mendapatkan dana kompensasi BBM, memang dilihat dari segi ekonomi ibu tersebut digolongkan orang yang kurang mampu sehari-hari ibu tersebut hanya berjualan kue orang lain dengan keliling kampung setiap hari, sedangkan suami nya hanya kerja serabutan, penghasilan sehari-hariyang didapat dari berjualan kue paling besar RP. 30.000 dan uang tersebut tentunya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehar-hari.