Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Siapa yang Mencuri Tuhan Saya? (Kisah Jenaka)

11 Maret 2010   18:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:29 369 0
ini kisah bermula dari kejenakaan budi dan anto (nama sebenarnya).

disebuah desa yang damai, budi dan anto terkenal akan kebiasaan yang kurang baik dimata masyarakat.
sebagai 2 pemuda pengangguran, pekerjaan mereka serabutan. semua hal mereka kerjakan. termasuk yang sering mereka lalukan adalah mencuri. entah mencuri ayam tetangga, buah semangka atau biji kakao bahkan uang talangan bailout century 6,7 triliun kena gasak mereka berdua (tentunya dibagi ke saya juga,hehehe).
mereka pun terkena sorotan manakala ada warga desa yang kecurian.
dan biasanya selalu terbukti mereka (budi dan anto) sebagai pencurinya.
jika sudah begini, maka pak mahmud (sebagai kepala desa) mencari mereka berdua untuk menanyakan perihal tersebut.
hingga akhirnya salah satu diantara mereka bertemu dengan pak mahmud diwarung kopi dekat dengan balai desa.

pak mahmud : "anto, kemana saja kamu?"
anto : "saya baru dari rumah budi pak mahmud"
pak mahmud : "saya cari kemana-mana kamu nto."

dengan penuh keheranan anto gelisah. karena jika sudah dicari-cari oleh warga desa, dapat dipastikan tuduhan "pencurian" akan dialamatkan kepada dia dan budi. dan sekarang dia tertangkap basah oleh pak mahmud yang sedari tadi mencarinya.
dengan wajah pura-pura tidak tahu, lantas anto menjawab.

"ada apa pak?, tumben pak mahmud mencari saya"
pak mahmud : "saya sedang mencari sesuatu yang hilang nto"

nah, tepat tebakan anto. bahwa alamat nyasar tentang pencurian akan ditanyakan kepada dia. toh, ini bukan rahasia warga desa jika ada barang kehilangan, maka tanyakan kepada yang mengambilnya. dan dapat dipastikan, anto dan budi pelakunya. nasib pemuda pengangguran zaman sekarang.
dengan wajah yang masih disimpan erat akan penasaran barang yang hilang, lantas anto mencoba untuk menjawab sekenanya.

"wah, saya tidak tahu pak mahmud. seharian saya berada dirumah budi. dan hanya menonton tivi saja. berita century lagi hangat pak kalaupun saya tahu, budi yang mencuri pak. tapi kami seharian tidak keluar rumah budi"

pak mahmud : "nah itu dia masalahnya nto, kamu seharian dirumah budi dan menonton tivi pun, menjadi masalah dengan saya"

dengan wajah yang sudah tidak dapat disembunyikan lagi anto keheranan.
"?????"

kemudian pak mahmud melanjutkan pertanyaannya.
"bukan kamu sama budi yang ambil nto?"

dengan muka agak sedikit kesal anto menjawab.
"mana saya tahu pak....tanya budi aja"

pak mahmud : "ah, kamu sama budi sama saja, suka bohong dengan warga desa. mencuri mengaku tidak mencuri"

anto : "tanya ibu budi dan bapak budi kalau pak mahmud tidak percaya"

pak mahmud : "kamu bisa aja ngelesnya....ngaku aja kalo habis mencuri"

dengan wajah binggung dan kesal anto menyahut,
"sumpah deh, saya hari ini belum mencuri pak"
kemudian anto melanjutkan dengan pertanyaan yang buat dia pensaran.
" memangnya apa yang hilang di desa ini pak?"

pak mahmud pun menjawab pertanyaan anto.
" tuhan saya hilang, kamu tahu dimana?"

dengan wajah tak mengerti anto berujar,
"sebentar pak, saya tanyakan dengan budi dulu"

lantas anto bergegas ke rumah budi. dengan lari. sehingga nafas anto terenggah-enggah.

anto : "bud, bud, gawat......."
budi : "kenapa nto?, tenang nto, sabar.....nafas dulu...."
anto: "ini gawat bud, benar-benar gawat"
budi: "kenapa lagi kamu, siang-siang kok lari-larian. dikejar maling apa?, hehehe"
anto : "tadi aku ketemu pak mahmud bud, diwarung dekat balai desa"
budi : "terus kenapa nto? kamu ditraktir makan, kok gag ngajak aku?"

anto: "sembarangan kamu bud, ini bukan masalah makanan"
budi: "trus, masalah apa kalo bukan itu?"

anto: " kita dituduh mencuri tuhannya pak mahmud...."
budi : "?????????????????????????????"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun