DI SUDUT KOTA yang bersolek megah dengan lampu-lampu jalan bergemerlap seperti parade bintang, berdirilah seorang jurnalis bernama Raka. Di tangannya, pena tajam yang dahulu mencetak kebenaran kini hanya menjadi aksesoris belaka. Raka bukan lagi suara rakyat; ia berubah menjadi corong penguasa yang korup, terhanyut dalam gelimang janji dan bujuk rayu.
KEMBALI KE ARTIKEL