Salah satu keberhasilan nyata yang dapat dirasakan langsung oleh warga Bangka Selatan adalah perbaikan tata kota Toboali. Di bawah arahan Riza Herdavid dan Debby Vita Dewi, wajah ibu kota kabupaten ini mengalami transformasi besar. Pengembangan ruang publik, peningkatan kualitas jalan, dan penataan kota yang lebih terorganisir menjadikan Toboali semakin indah dan nyaman. Tak hanya itu, program ini juga mendorong tumbuhnya sektor pariwisata lokal, yang secara perlahan mulai menarik perhatian pengunjung dari luar daerah.
Salah satu program unggulan yang sangat disambut baik oleh masyarakat adalah program berobat gratis. Melalui program ini, warga hanya perlu menunjukkan KTP Bangka Selatan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis di fasilitas-fasilitas kesehatan yang tersebar di kabupaten tersebut. Program ini menjadi tonggak penting dalam meningkatkan akses kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi mereka yang kurang mampu. Dengan adanya program ini, kesehatan masyarakat menjadi prioritas utama, dan diharapkan dapat menekan angka penyakit serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
Sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi Bangka Selatan juga mendapat perhatian serius dari kepemimpinan Riza-Debby. Penyaluran bantuan pertanian secara rutin dilakukan untuk memastikan para petani dapat meningkatkan produksi mereka. Bantuan berupa bibit unggul, alat pertanian modern, hingga pelatihan dan pendampingan teknis diberikan untuk mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan petani.
Selain itu, pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) juga menjadi fokus penting. Pemerintah daerah terus mendorong pertumbuhan UMKM lokal dengan memberikan akses modal, pelatihan keterampilan, dan pendampingan bisnis. Langkah-langkah ini diambil untuk memacu roda perekonomian lokal dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja, sehingga taraf hidup masyarakat semakin meningkat.
Salah satu kelebihan dari pemerintahan Riza Herdavid dan Debby Vita Dewi adalah bagaimana mereka berhasil memperkuat hubungan antara pemerintah dan rakyat. Melalui pendekatan yang terbuka dan kebijakan yang berfokus pada kepentingan masyarakat, pemerintahan ini semakin dekat dengan warga. Riza dan Debby kerap turun langsung ke lapangan untuk mendengarkan keluhan dan masukan dari masyarakat, sehingga setiap kebijakan yang diambil benar-benar sesuai dengan kebutuhan rakyat.
Kedekatan ini tercermin dari berbagai kegiatan sosial yang sering digelar oleh pemerintah daerah, mulai dari dialog langsung dengan masyarakat, kunjungan kerja ke desa-desa terpencil, hingga program-program partisipatif yang melibatkan masyarakat dalam proses pembangunan.
Tak hanya fokus pada kesehatan dan ekonomi, pemerintahan Riza-Debby juga memperlihatkan perhatian besar terhadap sektor pendidikan. Salah satu inisiatif yang mendapatkan apresiasi luas adalah program bantuan alat sekolah gratis bagi siswa-siswi baru. Program ini bertujuan untuk meringankan beban orang tua dalam menyekolahkan anak-anak mereka, serta memastikan setiap anak di Bangka Selatan mendapatkan fasilitas pendidikan yang memadai.
Program ini tidak hanya mendorong semangat belajar siswa, tetapi juga meningkatkan angka partisipasi sekolah di daerah tersebut. Dengan fasilitas yang lebih baik, diharapkan kualitas pendidikan di Bangka Selatan juga terus meningkat, sehingga generasi muda dapat memiliki masa depan yang lebih cerah.
Atas kinerja cemerlang dalam memimpin Bangka Selatan, Riza Herdavid dan Debby Vita Dewi berhasil meraih berbagai penghargaan dari pemerintah pusat. Penghargaan ini diberikan atas prestasi mereka dalam berbagai bidang, mulai dari tata kelola pemerintahan, pembangunan infrastruktur, hingga inovasi di sektor pelayanan publik.
Penghargaan-penghargaan tersebut menjadi bukti nyata bahwa kepemimpinan Riza-Debby tidak hanya diakui oleh masyarakat setempat, tetapi juga mendapatkan pengakuan di tingkat nasional. Prestasi ini semakin memotivasi pemerintah daerah untuk terus melanjutkan program-program yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat Bangka Selatan.
Kabupaten Bangka Selatan telah menunjukkan komitmen besar dalam menetapkan visi jangka panjang untuk periode 2025-2029. Dengan tekad menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang kompetitif di kancah regional, nasional, hingga global, ada banyak harapan yang tersemat di balik perumusan visi "Mewujudkan Bangka Selatan yang Semakin Maju dan Berkelanjutan 2029". Namun, harapan ini tidak terlepas dari tantangan-tantangan besar yang menanti di depan.
Jika kita tilik perjalanan pembangunan Kabupaten Bangka Selatan sejak terbentuknya pada tahun 2003, banyak capaian yang patut diapresiasi. Dalam kurun waktu 2021 hingga 2024, keberhasilan di berbagai sektor, terutama ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, membuktikan keseriusan pemerintah dalam meningkatkan daya saing daerah. Namun, seperti yang disampaikan dalam dokumen visi misi, capaian ini hanya merupakan fondasi awal. Keberlanjutan pembangunan harus menjadi fokus utama agar Bangka Selatan bisa terus tumbuh dan bersaing di masa depan.
Bangka Selatan memiliki potensi geografis yang sangat strategis, dengan posisinya sebagai pintu masuk bagi aktivitas ekonomi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ini merupakan keuntungan yang tidak dimiliki oleh semua wilayah, sehingga harus dikelola dengan bijak. Daerah ini memiliki peluang besar untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi tidak hanya di tingkat provinsi, tetapi juga di skala nasional.
Namun, posisi strategis saja tidak cukup. Kabupaten Bangka Selatan perlu memaksimalkan keunggulan kompetitifnya. Pemanfaatan sumber daya alam yang bijaksana, pengembangan infrastruktur yang mendukung, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia harus menjadi prioritas. Potensi yang ada harus diolah dengan pendekatan yang berkelanjutan, sehingga pembangunan ekonomi tidak hanya mementingkan aspek jangka pendek, tetapi juga masa depan.
Menjadi pusat pertumbuhan ekonomi di era globalisasi bukan perkara mudah. Bangka Selatan akan menghadapi berbagai megatren global yang memengaruhi arah kebijakan dan pembangunan. Transformasi ekonomi menuju digitalisasi, misalnya, akan menuntut pemerintah dan masyarakat untuk adaptif terhadap perkembangan teknologi. Inovasi dan digitalisasi akan menjadi kunci bagi daerah ini dalam memperkuat daya saingnya di tingkat global.
Selain itu, dampak perubahan iklim menjadi isu penting yang tidak boleh diabaikan. Daerah pesisir seperti Bangka Selatan sangat rentan terhadap ancaman perubahan iklim. Oleh karena itu, kebijakan yang adaptif terhadap perubahan iklim harus menjadi prioritas dalam setiap rencana pembangunan. Pemerintah harus memastikan bahwa pembangunan infrastruktur, baik fisik maupun ekonomi, dirancang untuk menghadapi risiko ini.
Visi yang besar dan ambisius hanya dapat terwujud jika didukung oleh seluruh elemen masyarakat. Proses penyusunan visi misi Kabupaten Bangka Selatan 2025-2029 yang melibatkan berbagai pihak, baik lokal maupun nasional, adalah langkah yang tepat. Pendekatan partisipatif ini mencerminkan bahwa pemerintah daerah menyadari pentingnya masukan dari masyarakat dalam menentukan arah pembangunan.
Namun, keterlibatan masyarakat tidak boleh berhenti pada tahap perumusan visi. Implementasi dari visi ini harus melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat, baik dalam bentuk dukungan, kolaborasi, maupun pengawasan. Pemerintah tidak bisa bekerja sendirian. Dibutuhkan sinergi yang kuat antara masyarakat, dunia usaha, dan pemangku kepentingan lainnya untuk menghadapi tantangan dan merealisasikan peluang yang ada.
Pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif merupakan salah satu inti dari visi 2029. Hal ini menunjukkan bahwa Kabupaten Bangka Selatan tidak hanya mengejar pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan masyarakat secara merata. Pembangunan yang inklusif berarti memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat mendapatkan manfaat dari kemajuan ekonomi yang dicapai.
Dalam hal ini, sektor pendidikan dan kesehatan harus terus menjadi prioritas. Meningkatkan kualitas pendidikan akan menciptakan sumber daya manusia yang mampu bersaing di pasar global, sementara pelayanan kesehatan yang memadai akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Keduanya adalah fondasi yang tidak boleh diabaikan jika Bangka Selatan ingin mencapai visi besar 2029.