Dia berkelit lincah. Mengikuti hembusan angin yang tak berirama. Terkadang dia mencipta denyit. Beberapa saat hal itu terulang, dan seringkali membuat kumpulan bocah di sanah gelisah. Ditungguinya denyit itu. Diulang. Lalu ranting kecil menampar daun kertas. Dan bocah-bocah itu kalang kabut. Lepas. Tertawa penuh puas.Â
KEMBALI KE ARTIKEL