Perselingkuhan adalah menerima sesuatu yang tidak disediakan pasangan, meskipun pasangan telah menyediakan semuanya kecuali satu hal itu. Perasaan ketidak cukupan yang terus menerus menjadi bahan bakar api perselingkuhan.
Begitu pula dengan pelaku RP. RP mengaku bahwa ia merasa sangat kurang diperhatikan oleh suaminya, RF (35). Hal ini menjadi pemicu utama yang mendorong RP untuk mencari perhatian di luar pernikahannya.
Ketidakpuasan baik secara emosional maupun seksual, sering menjadi pemicu utama perselingkuhan. Pasangan mungkin merasa kebutuhan intimasi dan afeksi mereka tidak terpenuhi.
Perselingkuhan sering kali merupakan hasil dari kombinasi beberapa faktor, bukan hanya satu penyebab tunggal. Merasa tidak dihargai dalam pernikahan dapat membuat seseorang mencari validasi dan perhatian dari orang lain. Adanya peluang dan lingkungan yang mendukung dapat memperkuat seseorang berani untuk berselingkuh.