Spongebob, bersama sahabatnya Patrick Star, menjalani kehidupan di Bikini Bottom dengan penuh keceriaan. Mereka menjalani hari-hari tanpa kedengkian, tanpa niat jahat untuk mencelakai orang lain, dan tanpa prasangka buruk. Keceriaan Spongebob membuatnya dicintai oleh semua makhluk laut di sekelilingnya. Ia adalah simbol dari kebahagiaan dan persahabatan yang tulus, yang diinginkan setiap orang.
Di sisi lain, terdapat karakter Squidward Tentacles, yang sering kali merasa tertekan dan antagonis terhadap Spongebob. Squidward melihat Spongebob sebagai pesaing yang mengganggu dan menganggap hidupnya penuh kekecewaan. Ia hidup dalam ketegangan, kecurigaan dan tekanan, yang mengakibatkan kesepian dan ketidakbahagiaan. Kontras antara Spongebob dan Squidward menggambarkan dua pendekatan berbeda dalam menjalani hidup, yang juga dapat diterapkan dalam konteks politik.
Politik riang gembira yang diusung oleh Yoyok-Joss mengajak masyarakat untuk mengedepankan kebahagiaan, persatuan, dan kerja sama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam dunia politik yang sering kali dipenuhi dengan konflik, manipulasi, dan kebencian, konsep ini menawarkan alternatif yang segar dan menyejukkan. Masyarakat pada dasarnya menginginkan kehidupan yang damai, tanpa permusuhan, dan bebas dari konflik sosial. Dengan mengadopsi pendekatan ini, Yoyok-Joss berusaha menarik perhatian pemilih dengan cara yang positif dan inspiratif.
Konsep politik ini juga mencerminkan harapan untuk mengubah cara pandang masyarakat terhadap politik. Dengan mengedepankan kebahagiaan dan keceriaan, pasangan ini berusaha menumbuhkan rasa saling percaya di antara warga, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pembangunan dan kemajuan. Dalam dunia yang sering kali dipenuhi dengan narasi negatif, politik riang gembira menjadi angin segar yang bisa menyatukan masyarakat dalam semangat kebersamaan.
Meski kadang terlihat bodoh, sering dibully di sosial media, tapi pasangan Yoyok-Joss ini tetap "drengas-drenges" menghadapi hinaan dan cacian. Tanpa bermaksud menghina, karakter pasangan Yoyok-Joss ini saya melihat mirip dengan karakter Spongebob-Patrick. Tampil apa adanya dengan segala keterbatasan, Spongebob-Patrick selalu memiliki solusi atas persoalan hidupnya dan masalah di masyarakat Bikini Bottom, termasuk masalah seberat apapun di lingkungannya. Bahkan keduanya kerap secara tidak sengaja menjadi pahlawan seperti idola mereka Mermaid Man dan Barnacle Boy.
Tentunya, untuk merealisasikan politik riang gembira ini, Yoyok-Joss harus mampu menyampaikan program-program yang konkret dan bermanfaat bagi masyarakat. Keceriaan dan kebahagiaan tidak hanya cukup diucapkan, tetapi harus diwujudkan dalam kebijakan yang berpihak kepada rakyat. Dengan demikian, politik tidak hanya menjadi ajang perebutan kekuasaan, tetapi juga menjadi alat untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik bagi semua.
Dalam konteks ini, Spongebob menjadi simbol yang tepat untuk menggambarkan harapan akan sebuah politik yang lebih bersahabat. Keceriaannya dapat menjadi inspirasi bagi para calon pemimpin untuk menyebarkan kebahagiaan di tengah masyarakat. Jika Yoyok-Joss dapat mengintegrasikan nilai-nilai positif ini ke dalam kampanye dan kepemimpinan mereka, bukan tidak mungkin Semarang akan lebih riang gembira, seperti Bikini Bottom yang penuh dengan tawa dan keceriaan.
Dengan cara ini, politik riang gembira ala Spongebob bukan hanya sekadar slogan, tetapi sebuah gerakan untuk menciptakan masyarakat yang lebih bahagia dan harmonis. Saatnya kita semua, dengan semangat Spongebob, menyongsong masa depan yang lebih cerah dan penuh kebahagiaan.(*)