Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Buruh Berpeluh Mengeluh, Kerbau Mengeluh

4 Maret 2014   00:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:16 59 1
aku masih kerja! , ya, hebat,..harus disyukuri,..

meski terkadang untuk dimaki aku digaji,..

kenapa gak sekalian kau bilang "aku masih bernafas?!! , itu lebih hebat, ..harus disyukuri,..

meski terkadang nafas terasa berat, dada terasa sesak dihimpit beban.

buruh berpeluh mengeluh,kerbau mengeluh,

terbangun kala shubuh, berpeluh hingga jenuh,..

kuli bermimpi gaji tinggi, saudagar berkelakar hingga perut mekar.

andai kerbau bisa mengeluh tak cuma melenguh,..

pulang malam tanpa harapan, wajah masam berkulit legam,

mendapati anak istri sedang mengaji, membesarkan hati utk tetap bermimpi.

masih ada hari esok utk dijumpai, masih ada shubuh2 lain untuk ditemui, masih ada keluarga utk dihidupi ,..

dan masih ada jiwa2 tersayang menunggu di saat petang.

aku buruh dengan raga terpenjara dan jiwa merdeka.

bebas ber orasi ber onani , sekedar memuaskan hati dan birahi.

buruh berpeluh,kerbau melenguh, tak lagi mengeluh..

aku jiwa2 merdeka teraniaya..

ketidak pedulianmu tak lagi kupedulikan, aku tak lagi mengeluh,..

bukan karena aku kerbau yg dicocok hidungnya, tapi sungguh karena do'aku terpanjat tiap shubuh.

madiun,3 maret 2014

bagusdjenar,binatang penyayang keluarga.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun