Meningkatnya ancaman terhadap lingkungan akibat penggunaan pestisida kimia menjadi persoalan serius yang dihadapi sektor pertanian. Namun, langkah inovatif hadir dari Desa Begaganlimo, Mojokerto, melalui transformasi limbah air rendaman gadung menjadi pestisida organik yang ramah lingkungan. Program ini tidak hanya memanfaatkan limbah yang sebelumnya dianggap tak bernilai, tetapi juga memberikan solusi berkelanjutan untuk mengurangi dampak negatif pestisida kimia pada tanah, air, dan kesehatan masyarakat.
Limbah air rendaman gadung, yang biasanya dibuang begitu saja, terbukti memiliki senyawa bioaktif yang efektif dalam mengendalikan hama. Dengan tambahan bahan alami seperti daun pepaya, daun sirsak, dan lidah buaya, limbah ini diolah menjadi pestisida organik melalui proses fermentasi sederhana. Hasilnya adalah produk yang mampu mengurangi serangan hama, meningkatkan kualitas tanah, dan mengurangi biaya produksi petani.
KEMBALI KE ARTIKEL