Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud Pilihan

Nyawa Meregang di "Jalur Tengkorak"

6 Juni 2014   03:51 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:06 57 0
CIREBON,- Belum lama ini seorang pengendara sepeda onthel meregang nyawa akibat diseruduk truk gandengan. Sebelumnya seorang pelajar juga kahilangan nyawa akibat ditabrak bus angkutan umum jurusan Cirebon - Jakarta. Sopir bus yang ugal-ugal melibas anak itu tanpa ampun dan bus pun jadi sasaran amuk massa warga setempat. "Dua bus Luragung dibakar massa gara-gara menabrak mati anak sekolah," tutur sumber di Kantor Kepolisian setempat.

Berdasarkan catatan Kepolisian maupun Jasa Raharja, jumlah tewas dan luka-luka akibat kecelakaan di "Jalur Tengkorak", sepanjang jalur Pantura Jawa, sudah sangat memprihatinkan. Meski berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan, seperti memasang rambu jalan, namun faktor ketidakhati-hatian pengguna kendaraan tetap menjadi pemicu terjadinya kecelakaan. "Kelalaian unsur manusia dalam berkendara tercatat sebagai penyebab utama terjadinya kecelakaan di sepanjang jalur Pantura," kata Toto Sugianto, seorang pengamat masalah transportasi, saat menjenguk salah seorang korban kecelakaan lalu lintas di sebuah rumah sakt swasta.

Hal lain yang menjadi penyebab terjadinya kecelakaan, lanjut dia, adalah kondisi kendaraan yang tidak prima serta membawa penumpang atau barang berlebih. Dalam hal ini ia menekankan untuk lebih diintensifkan koordinasi lintas sektoran guna menekan jumlah kecelakaan di sepanjang jalan Pantura. "Sudah waktunya semua pihak seperti Polantas, Dishub, Jasa Raharja dan sebagainya turun tangan secara serius. Kita tidak bisa membiarkan nyawa manusia terus berjatuhan secara sia-sia akibat kecelakaan di jalur Pantura," tandas Toto. ***

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun