Anies memiliki basis pendukung yang cukup kuat, terutama dari kalangan pegawai, guru, dosen, profesional, dan pelajar. Ia juga mendapat dukungan dari pihak oposisi yang tidak menyukai kinerja Jokowi.
Namun, Anies juga menghadapi tantangan yang tidak ringan dalam meraih simpati publik. Menurut hasil survei sejumlah lembaga, elektabilitas Anies Baswedan cenderung stagnan dan tidak mengalami peningkatan yang signifikan.
Meski demikian, Anies Baswedan masih memiliki peluang untuk memenangkan Pilpres 2024, terutama dengan mengandalkan mayoritas pemilih rasional yang ada di tengah masyarakat.
Mayoritas pemilih rasional adalah kelompok pemilih yang tidak terikat dengan loyalitas politik atau identitas tertentu, tetapi lebih mempertimbangkan visi, misi, program, dan rekam jejak dari para kandidat. Mayoritas pemilih rasional adalah kelompok pemilih yang kritis, cerdas, dan berdaya pilih.
Menurut hasil survei Voxpol Center Research and Consulting, pemilih Anies Baswedan memilih berdasarkan alasan rasional dengan melihat prestasi dan kinerja.
Sebesar 21,2 persen menjawab Anies Baswedan adalah gubernur berprestasi. Hal ini menunjukkan bahwa Anies Baswedan mampu menarik perhatian pemilih yang objektif dan tidak mudah terpengaruh oleh wacana atau janji politik yang tidak jelas.
Selain itu, menurut hasil survei Indikator Politik Indonesia (IPI), basis pemilih partai Golkar dan PAN mayoritas memilih Anies Baswedan sebagai capres. Hal ini menunjukkan bahwa Anies Baswedan mampu menembus batas partai politik dan menarik dukungan dari berbagai lapisan masyarakat.
Mayoritas pemilih rasional memilih Anies karena mereka melihat potensi dan kemampuan Anies Baswedan sebagai pemimpin yang visioner, berintegritas, dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat.
Mereka juga melihat Anies Baswedan sebagai sosok yang mampu membawa perubahan positif bagi Indonesia. Oleh karena itu, Anies Baswedan harus terus berusaha untuk memenuhi harapan dan kepercayaan dari mayoritas pemilih rasional.***