Air mata ku tak pernah berhenti ketika melihat ayah terkulai lemas di tempat tidur. Pandangan ayah pun selalu kosong, seakan banyak sekali yang dipikirkan olehnya. Kondisinya makin hari makin memburuk dan tak punya semangat hidup lagi. Aku merindukan ayahku yang dulu,ia begitu hebat memimpin perusahaan yang ia bangun dari awal.