”Dasar! anak kurang ajar! Setiap hari kerjamu nggak ada yang bener ! Hidupmu hanya kau gunakan untuk berfoya-foya. Pulang ke rumah pagi-pagi, tidur sampai siang. Bangun, keluar tak tahu arah. Sampai larut malam di diskotik. Apa sih maumu ?!”. Kata-kata itu meluncur deras ke arah Salman, setelah pipinya menerima tamparan tangan ayahnya.
KEMBALI KE ARTIKEL