Kereta mulai melaju. Berjalan perlahan dan semakin bertambah cepat seirng dengan semakin jauh meninggalkan pemberhentian. Slamet dan Salim mendapat tempat duduk di tengah gerbong. Pada setiap tempat duduk, ada jendela yang memungkinkan sinar matahari masuk dan menampilkan pemandangan yang berbeda-beda dari sudut pandang yang berbeda pula. Slamet tanpa sadar terbawa oleh lamunannya dan terjun dalam imajinasinya tentang beberapa tokoh psikologi.