Dunia kerja memaksa seseorang melakukan kesibukan rutin yang banyak-nya, tidak diinginkan. Bekerja semata karena gaji. Dia tidak mencintai pekerjaan yang dilakoni. Uang menggerakkan orang rela dibentak bos, dipaksa target, bahkan akhirnya curang.
Terjadi semua itu oleh hampa cinta kita terhadap pekerjaan. Kunci bekerja, berusaha, adalah mencintai pekerjaan, seperti petuah Arab itu. Tanda cinta: bangga dan tanpa malu menyebut pekerjaannya sekarang apa. Banyak kan yang malu ketika ditanya: pekerjaannya apa sekarang? Dia malu karena jadi buruh, tukang jual nasi kucing, office boy. Cinta itu buta. Mencintai yang revolusioner adalah dengan merenovasi. Tidak mencintai, jelas ogah renovasi.
- Berlayar di Daratan Kering
- Pintar Belum Tentu Cerdas
- Lebih Utama Tangan Daripada Sendok
- Upah Gembira Atas Gaji
- Yang Keramat, Yang Konsisten
- Pemimpin Tak Perlu Harus Tahu Mendalam