Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Membuka Jalan Menulis Buku

11 Juni 2024   05:38 Diperbarui: 11 Juni 2024   05:51 58 1
Membuka Jalan Menulis Buku

Menulis buku sekali lagi butuh pengorbanan dalam pengertian luas, tenaga, pikiran, gagasan, waktu dan materi. Nah, modal utama Menulis buku adalah banyak membaca buku dan untuk membeli buku dibutuhkan modal.Misalnya Muhammad Natsir dan Abdullah Said boleh dibilang kedua tokoh ini, rajin membeli buku. Tak sekadar membeli buku, tapi membacanya sampai habis.

Berikutnya, menulis buku perlu kesabaran dan ketekunan. Karena menulis membutuhkan waktu panjang, bahkan bertahun-tahun. Misalnya saja Buya Hamka membutuhkan waktu bertahun-tahun menyelesaikan Tafsir Al-Azhar, novel Di Bawah Lindungan Kabah dan Al-Quran dalam Bahasa Lontara Makassar K.H.Jumatang Rate(Ketua MUI Kabupaten Jeneponto, butuh waktu sekira 8 tahun.

Syahdan menulis buku bisa saja dalam situasi apapun. Buku bebas ditulis kapan dan di manapun. Prinsip kebebasan melahirkan sebuah karya tanpa tekanan juga penentu dalam proses kreatif menulis.

Karena itu, menulislah, selain menulis memiliki peluang yang besar, menulis juga memberi efek positif pada orang lain.

Penulis bersyukur bertemu tokoh-tokoh Ulama, Birokrat, Politisi dan Ilmuwan hebat menulis. Di antaranya, Dr.H.A.A.Baramuli, S.H., Dr.H.A.S.Chaidir Syam, S.IP.M.H., Dr.H.M.Amir Uskara, Prof.Dr.Ir.H.Jasruddin Daud Malago, M.Si., Dr.Adin Bondar, M.Si.Seniman Udhin Palisuri, K.H.Abdurrahman Arrosi, K.H.As'ad El Hafidy (kedua ulama adalah guru penulis).

Akhirnya, jalan menuju Menulis buku terbuka lebar, tak perlu sempurna. Sebab, menulis buku yang belum sempurna bisa saja diterbitkan ulang dalam bentuk edisi yang lebih sempurna.

Pucak, Maros 11 Juni 2024
Bachtiar Adnan Kusuma

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun