Berikut dokumen Rahasia CIA (Meninjau Ulang Rencana Penyerangan ke Indonesia),
dimana dokumen berklasifikasi sangat rahasia (TOP SECRET) ini bocor ke tangan
wartawan. Dokumen ini adalah laporan CIA kepada Pentagon yang sebenarnya akan
diteruskan ke Gedung putih.
Menurut dokumen tsb, setelah Irak , Indonesia akan jadi sasaran berikutnya.
Tapi intel2 CIA yang lebih dahulu diterjunkan ke Indonesia, menyimpulkan bahwa
jika diteruskan maka perang tersebut akan menjadi sangat mahal biayanya dan
dipastikan AS akan menderita banyak kerugian.
Inilah isi dokumen yang telah diterjemahkan unofficial ke dalam Bahasa
Indonesia :
Kepada Yth.
Kepala Staf Gabungan
Jenderal Richard Myers
Tembusan: Direktur CIA
Rencana penyerangan ke Indonesia sebaiknya dipertimbangkan lagi mengingat
mahalnya biaya yang akan timbul dari peperangan tersebut. Berikut data-datanya :
• Begitu memasuki perairan, Armada Ketujuh kita akan dihadang pihak Bea Cukai
karena membawa masuk senjata api dan peralatan tanpa surat izin dari pemerintah
RI. Ini berarti kita harus menyediakan "uang damai".. Coba hitung berapa
besarnya jika peralatan yang dibawa sedemikian banyak...
• Kemudian bila kita mendirikan base camp militer, bisa ditebak di sekitar base
camp pasti akan banyak dikelilingi tukang bakso, tukang es kelapa, lapak VCD
bajakan, sampai obral celana dalam Rp 10.000 dapat 3. Belum terhitung jika
pedagang komedi puter juga ikut mangkal di sekitar base camp.
• Kemudian kendaraan tempur serta tank-tank lapis baja yang diparkir dekat base
camp akan dikenakan retribusi parkir oleh petugas dari dinas perparkiran daerah
maupun preman-preman sekitar. Jika dua jam pertama dikenakan Rp 10.000 (tarif
untuk orang bule), berapa yang harus dibayar oleh pemerintah AS jika kendaraan
harus parkir sebulan atau setahun lebih seperti di Irak sekarang ini...
• Belum lagi pengusaha parkir swasta yang bisa melobi Gubernur Fauzi Bowo untuk
menaikkan tarif parkir. Lobi itu sangat mulus karena salah satu komisaris di
sebuah perusahaan parkir terbesar di Jakarta itu adalah mantan pejabat tinggi...
• Belum lagi di sepanjang jalan menuju lokasi base camp kita harus menghadapi
para "Pak Ogah" yang berlagak mengatur jalan sambil memungut biaya dari
kendaraan yang memutar. Bisa dibayangkan berapa recehan yang harus disiapkan
jika harus melakukan operasi tempur menuju pusat-pusat musuh seperti Cilangkap.
Dari Tanjung Priok (pelabuhan tempat Kapal induk merapat dan lokasi pasukan
mendarat) ke Cilangkap saja ada berapa pertigaan, perempatan dan putaran.
• Suatu kerepotan besar jika rombongan pasukan harus berkonvoi. Karena konvoi
yang berjalan lambat pasti akan dihampiri para pengamen, dan anak-anak jalanan.
Ini berarti harus mengeluarkan recehan lagi. Belum lagi jika di jalan bertemu
polisi bokek, udah pasti kena semprit karena konvoi tanpa izin terlebih dahulu.
Bayangkan berapa ’uang damai’ yang harus dikeluarkan untuk polantas-polantas
itu.
• Itu baru polantas Pak Myers. Belum petugas DLLAJ. Anda harus melihat sendiri
bagaimana mereka beraksi.. Kendaraan2 dan tank2 itu kan belum di kir. Itu
pertanda buruk. Setiap kali kir, berapa uang yang harus kita keluarkan untuk
membayar yang resmi dan tidak resmi. Belum lagi kalau mau menyerbu KODAM di
daerah lain. Kita harus melewati jembatan Timbang milik DLLAJ. Siapkan saja
uang pelicin yang lebih banyak.
• Di base camp militer, tentara AS sudah pasti tidak bisa tidur nyenyak, karena
banyak nyamuk akibat sangat tidak higienisnya lingkungan sekitar. Ini bisa
dibasmi dengan penyemprotan dari dinas kesehatan. Lagi-lagi harus menyiapkan
amplop untuk mereka.
• Tentara AS juga nggak bisa jauh2 dari peralatan perangnya, karena disekitar
base camp sudah mengintai pedagang besi loakan yang siap mempreteli peralatan
perang canggih yang kita bawa. Kurang waspada sedikit saja, tank Abrams
kebanggaan kita bakal siap dikiloin....
• Belum lagi para pencuri kendaraan bermotor yang sudah siap beraksi dengan
kunci T-nya bakal merebut jip-jip perang kita yang kalau didempul dan cat ulang
bisa dijual ke pasar gelap atau pasar spare part hasil curian ranmor di
Cinangka.
• Peralatan telekomunikasi kita, yang menjadi alat vital dalam pertempuran,
juga harus dijaga ketat, karena bandit-bandit kapak merah sudah mengincar
peralatan itu.
• Di samping itu juga ada aturan wajib lapor kalau bawa tamu jika lebih dari 1
x 24 jam, dan harus izin RT setempat. Belum lagi lapor ke RW dan Kelurahan.
Berapa banyak meja yang harus dilalui dengan amplopan.
Membayangkan ini semua, kami mewakili intel CIA di lapangan sepakat untuk
meninjau ulang rencana penyerangan ke Indonesia.
Maaf Sebelum nya, sebenarnya maksud dan tujuan saya adalah sekedar hiburan buat kawan kawan kompasiana.apa bila kawan kawan menenukan tulisan yang sama di berbagai blog lain.saya harap pemintaan maaf saya karena tulisan nya saya copy paste, buat kawan kawan yang belum tahu mengenai tulisan ini.Wasalam.