Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Flash Fiction : Dia Anakku

24 Juli 2010   21:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:37 230 0
Harusnya dulu tidak kubiarkan dia pergi dengan penipu itu, sehingga tidak akan kulihat senyum dan tatapan matanya, yang kini terpancar pada seorang gadis yang melambai genit untuk pamit pulang. Mirip sekali. Dan kini aku mual tak tertahankan, karena tadi telah membayarnya untuk satu kenikmatan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun