Ketika aku mulai jenuh melihat rumput tak hijau lagi,
Padahal tangis dan harapan itu menggunung banyaknya.
Karena untuk itulah aku masih bertahan,
Bersama cinta kaum dhua’fa…
serta buaian lembutmu disa’at aku ingin bermanja.
Bukan aku cengeng, namun kuingin hanya dirimulah yg sempat melihat air mataku,
Karena rakyat tak pantas menyaksikan khalifah nya mengeluh…
(4cahaya,bunga wijaya kusuma)
ket : untaian kata indah yang disampaikan seorang pemimpin, pada istrinya sa'at penat letih mendera.