Di tengah perjalanan Ia tak jumpa cahaya, redup kasih dalam jiwanya hanya nyala lilin di ujung utas tali.
Lalu Ia berhenti di persimpangan dengan setengah ton rindu yang dipikul dalam tas carrier.
Di sudut cahaya kota yang berbias cahaya bulan, Ia membangun harapan diatapkan dengan terpal agar tidak tersentuh oleh hujan dan badai.
Sesampainya di puncak Ia tidak merasakan keindahan awan yang mengitari tugu lawu, sebab hatinya tergadaikan oleh penantian.