Oleh karena itu, semangat kepemimpinan bukan hanya gelar atau jabatan yang diberikan secara lahiriah, tetapi juga yang tumbuh dan berkembang dalam diri seseorang. Setiap orang memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin dalam dirinya, dalam keluarga, di lingkungan kerja, di lingkungan sosial, bahkan di negara.
Dibutuhkan kepemimpinan, perubahan batin (hati) dan perubahan kepribadian. Untuk menjadi pemimpin sejati yang bisa sukses, kita membutuhkan lebih dari keterampilan intelektual yang berkaitan dengan kepemimpinan.
Saking pentingnya arti dan makna kepemimpinan, maka penting sekali untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan dan kecakapan Anda dalam memimpin serta memanfaatkan segala bentuk peluang yang ada di depan mata. Karena setiap orang akan dimintai pertanggungjawaban, maka dari itu semua orang berpeluang menjadi pemimpin.
Kenapa si kita harus memiliki jiwa pemimpin? Jiwa kepemimpinan adalah suatu hal yang perlu dibangun, dikembangkan, dan dimiliki oleh setiap insan manusia. Karena pada hakikatnya, manusia diciptakan untuk menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan umat di mana pun ia berada. Kepemimpinan yang baik akan membangun super tim, dimana komunikasi, kekompakan dan solidaritas anggotanya menjadi kunci utama dalam keberhasilan mencapai tujuan organisasi.
Lalu bagaimana caranya agar kita bisa memiliki jiwa kepemimpinan? Simak cara berikut ; Mulai dari diri sendiri, seperti Melatih Diri untuk Memiliki Sikap Tanggung Jawab, Menjadi Pribadi yang Pekerja Keras, Menanamkan Sikap Disiplin, Mengembangkan Kemampuan Kognitif dan Sosial, Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah.
4 kunci Jiwa Kepemimpinan
a. Perjuangkan Kualitas Diri Ideal
b. Ambil tanggung jawab
c. Tegakkan Integritas
d. Kuasai Kemampuan
Jadi, pentingnya mahasiswa memiliki karakter kepemimpinan dalam hidupnya. Namun tentunya pasti tidak mudah tapi mahasiswa harus memiliki kemauan dan niatan yang kuat untuk menjadikan dirinya berkarakter. Faktor terberat yang dihadapi mahasiswa adalah dirinya sendiri, apakah ia mampu mengatasi kendala-kendala yang menjadi hambatan untuk menjadi mahasiswa yang berjiwa kepemimpinan atau malah sebaliknya.
Dukungan dari luar tentu sangat berperan dalam upaya membangun karakter kepemimpinan seorang mahasiswa. Lingkungan yang kondusif tentu sangat membantu untuk mewujudkan upaya membangun karakter mahasiswa tersebut.