Banyak yang bertanya,"apa yang melatar belakangi timbulnya orang-orang semacam saudara EA setan ini?",Bagaimana mungkin ada manusia yang waras mau merendahkan ajaran agamanya hanya untuk mendapatkan simpati dari orang lain (terutama yang anti agama ).Beberapa kasus membuktikan,seperti JIL,mereka mau mengobok-obok ajaran islam demi mendapatkan simpati dari yayasan-yayasan (NGO) amal dari luar negeri yang ditengarai banyak diantaranya memberikan dana-dana yang lumayan besar (untuk JIL,Asia Foundation).Padahal NGO-NGO tersebut kebanyakan di kelola oleh asing yang non muslim,malah dikelola oleh kelompok Zionis.
Alasan yang kedua,besar kemungkinan para pengusung faham "nyeleneh" ini adalah orang-orang yang terombang-ambing diantara dua kutub.Kutub keislaman dan kutub kesesatan,atau lebih tepatnya adalah orang-orang muda yang masih mencari jati diri.Terkadang dalam proses pencarian jtai diri ini (umumnya mereka orang-orang yang secara IQ bagus,tapi EQ lemah),mereka tidak mampu mengendalikan hawa nafsu dan ke "egoisan" untuk mempertunjukkan eksistensinya.Apabila ada orang yang mendukung dari pihak lain,akan dianggap sebuah kehormatan tapi akan selalu berusaha menentang dan bertentangan dengan "pakem" atau aturan yang ada (dalam kasus saudara EA setan,saya cenderung ke alasan yang kedua).
Alasan ketiga,kemungkinan besar mereka adalah musuh dalam selimut,yang bisa saja secara sadar atau tidak sadar berhasil di doktrin pihak tertentu untuk merusak dari dalam.Bagaimanapun Rasulullah SAW sudah memperingatkan,bahwa akan tiba masanya umat islam lemah dan diperlemahkan,bagaikan buih ombak yang di permainkan kesana kemari.Bukan karena jumlahnya yang sedikit,tapi karena tidak adanya persatuan dan kesatuan.Nah,para JIL-er ini adalah pion yang paling gampang dalam memecah umat.
Masih banyak sebenarnya kemungkinan yang lain,dan mungkin perlu bagi MUI sebagai payung lembaga Ulama (Ulama adalah orang yang alim/mempunyai ilmu dalam islam) Indonesia untuk mencari akar masalah timbulnya orang-orang yang begitu "ngotot" menuduh islam penuh dengan kekerasan tapi anehnya tetap mengaku islam.Hal yang sama perlu di berlakukan untuk kasus "garis keras",seperti Kaum Terorist yang mengatas namakan Islam untuk kekerasan yang dilakukannya.Baik "kaum liberal yang berusaha menghancurkan akidah" atau "kaum teroris yang merusak ajaran damai Rasulullah dan menimbulkan petaka" adalah sama-sama bagian dari umat yang membutuhkan uluran tangan agar jauh dari kesesatan dan menyesatkan orang lain.Bagaimanapun kita kembali ke sejarah,Islam masuk kenegeri ini dengan damai dan lewat jalur perdagangan.
Sebagai penutup,marilah kaum muslimin (termasuk saudara EA tanpa Setan),untuk lebih mempelajari ajaran islam dari sumber yang benar.Bila kita tidak sanggup untuk membangun kejayaan Islam,paling tidak jangan ikut merusak Islam dengan buah pikiran dan ide-ide "nyeleneh",yang bisa saja membuat orang awam terjebak.Bila kita sudah tidak suka dengan Islam,mengapa masih bertahan,kawan?