Mohon tunggu...
KOMENTAR
Diary Pilihan

Panas Terik

14 Februari 2022   04:11 Diperbarui: 14 Februari 2022   18:35 111 7
Waktu setengah lima sore, namun panasnya bagaikan tengah hari terik.
Menyengat punggung jalanan.
Hawanya merambat di kulitku.

Kuhirup lintingan tembakau pelan.
Duduk menghadap jendela rumah.
Sembari menunggu tiupan angin yang enggan menari.

Sesekali kulihat gelembung di permukaan air sungai yang keruh itu.
Terlihat samar oleh mata rabunku ikan saluang baras, sepat dan julung-julung berenang riang kesana kemari.
Mereka seperti tidak terganggu oleh gerombolan plastik berlumut yang mengapung di dekatnya.


Aku tertegun menyaksikan pemandangan itu.
Jawaban atas pertanyaan batinku dari kemarin.

Mereka, para ikan tidak terganggu oleh sampah.
Mereka tidak menjadi sampah.
Mereka tetap menjadi ikan.
Mereka sukses menjadi ikan yang sejati.

Tidak ada yang protes kenapa mereka bentuknya seperti itu, berenang dengan riang.
Karena mereka ikan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun