Kompasianer tentu menyangka Kremlin adalah sebuah komplek benteng di Moscow, Rusia. Faktanya, 700 km dari Moscow, kota Kazan juga memiliki kremlin Putih yang ikonik. Di Kremlin Kazan inilah terdapat museum Kebudayaan Islam satu-satunya di Eropa selain di Istanbul. Museum ini terletak dilantai dasar Masjid terbesar di Rusia, Masjid Kul Sharif.
Nama Kul Sharif diberikan untuk menghormati pemimpin Kazan Knanate, Seid Kul Sharif. Masjid ini memiliki Menara setinggi 57 meter tinggi. Lokasinya sendiri berada di reruntuhan masjid kuno yang sama ketika Ivan the Terrible menginvasinya di bulan oktober 1552. Rekonstruksi masjid rampung pada tahun 2005 dan Museum Kebudayaan Islam di buka pada tahun 2006.
Perjalanan menyusuri museum ini sangat menyenangkan, kami sangat menikmati dalam menelusuri dua bagaian ruang museum yang terdiri dari ruang islam sebagai agama dunia dan ruang islam di kawasan Volga. Pada puncak perjalanan, kami benar benar sampai menaiki tangga menuju kubah masjid untuk melihat jamaah dan pemandangan kota.
Saat memasuki ruang pertama, pemandu wisata akan menyambut dengan hangat. Kami diajak lebih mengenal kitab Al-quran dan kitab-kitab Hadis di lorong utama. Uniknya, kitab Taurat, kitab Zabur serta Kitab Injil juga turut berbaris rapih dengan kisah-kisah para nabi penerimanya di sepanjang dinding ruang itu.
Masih di bagian pertama, Pemandu mengantarkan kami pada ruang Pilar Islam. Perhatian tentu akan langsung tertuju pada miniatur Ka’bah, sejadah, manik-manik dan peralatan rombongan haji Rusia di masa lampau. Beranjak dari sana, kami melihat serba-serbi seni islam dan profil para cendekiawan muslim dunia. Hebatnya, penduduk Volga ini telah mendirikan kesultanan sejak tahun 922 M atau satu abad lebih awal dari kesultanan islam pertama di Indonesia, samudera pasai.
Beranjak ke bagian kedua dari museum, pemandu wisata mengajak kami pada sesi islam di kawasan Volga. Di sini kami menemukan banyak artefak dari Turki dan Asia Tengah. Lukisan Seid Kul Sharif, seorang pemimpin Kazan Khanate diruangan ini membuat siapa saja yang melihatnya merasa takjub. Sayang pada abad ke 15 Kazan Khanate harus melebur menjadi bagian kekuasaan Tsar Rusia dibawah Tsar Ivan the terrible.
Uniknya, di bagian selanjutnya kita akan disuguhkan ilustrasi, lukisan dan foto mengenai kombinasi sempurna kota Kazan. Dimana masyarakat beragama saling menunjukan dirinya untuk membangun negeri, Islam dan Kristen Ortodoks, Asia dan Eropa, Timur dan Barat serta Budaya dan Modernitas komplit bersatu di Kota ini.
Bila ada pertanyaan, Bagaimana agama bisa hidup di era komunisme Rusia ? atau bagaiaman agama bangkit di era Perestroika (reformasi demokratis) !. Bagian akhir museum ini akan menceritakan manis pahitnya hidup di era tersebut hingga keberhasilan masyarakat kazan melewati lorong berliku menuju kebangkitan multi kultur dan multi etnik di Rusia modern.
Terakhir, Kompasianer harap berhati-hati menyusuri anak tangga menuju kubah. Wah bila sudah di atas sana, anda pasti kagum melihat arsitektur masjid dan pemandangan kazan kremlin.