Dulu, pada era pemerintahan Soeharto, Indonesia terkenal sebagai negeri gemah ripah loh jinawi tototentrem kerto raharjo. Hijaunya daratan Indonesia menjadi nilai tambah atas potensi yang dimiliki oleh Indonesia di mata dunia. Bahkan hutan bakaunya adalah yang terluas di dunia. Di dalam perut bumi, terkandung berbagai bentuk barang tambang berupa emas, timah, tembaga, batubara, minyak, dan sebagainya. Belum lagi wilayah perairannya yang terbentang, mencakup 14 % dari seluruh pesisir dunia. Dengan kondisi geografis yang sangat stategis itu, maka tidak berlebihan Indonesia mendapat julukan Negari ‘Zamrud Khatulistiwa’. Namun kebanggaan itu kini telah terkubur, kemudian tumbuh kembali menjadi negeri agraris yang merupakan salah satu pengimpor pangan yang besar di dunia.