Uban mulai menyemarakkan rambut hitammu,
Karisma kecantikanmu
Masih memancar
Tiada habis
Mata yang sembunyi
Dibalik sorot lembutmu
Masih mengunci
Seperti dulu
Bagaimana mungkin
Aku berpaling
Sedang keindahan penantian
Membias lembut
Dari senyum sabarmu
Yang menggugurkan kemboja
Melati
Bunga sedap malam
Yang melayu
Dalam penantian tak berbatas waktu
Sekarang kita sudah ketemu
Pada sisi dunia terawan
Saat terapuh
Hati,
Mungkinkah ini saat
Asa dihangatkan bara rindu
Atau cuma pertemuan tak berarti
Yang cuma jadi mimpi
Padang senja
Di mata indahmu
Rambut hitam. Mayangmu
Pelukan pesona
Tiada lepas
Selama ini,
Mungkinkah hasratku
Bisa melupamu
Ilalang harap yang bersemak
Berduri
Luka darimu
Pedih
Meluka batin
Tapi akan bertahan
Sampai akhir jaman bercinta