Sampai padamu
Segera
Seperti cuaca buruk di samudera
Ombak tak cuma setinggi atap terpal perahu kayu rendahmu
Ombak akan datang setinggi pohon kelapa lima enam meter
Mengayunayunkan seutas nasib dalam pelayaran karma yang getas
Terapung tetapi tenggelam
Tak kemana
Tenggelam tapi mengapung
Tak bermakna
Kenapa tak kau angkat juga teleponku
Kabar cuaca buruk
Penghalang jalan tualang bebasmu
Harus segera sampai
Lebih cepat dari petir
Lebih byar daripada kilat
Kalau kamu pikir pelarianmu
Akan mampu membebaskan kuda bersalah dari kandang rapuhnya
Lalu mengapa kuda kuda liar
Di sabana rumput coklat
Rindu air pengampunan
Terus saja berlarian
Meringkik gila
Bersenang senang
Mereka lari dari apa
Kamu lari dari siapa
Bayanganmu pun
Telah lelah berlari
Tanpa ampun
Tanpa jeda
Kenapa tak jua kau angkat teleponku
Sedang semua kabar buruk
Tak mesti berarti sial
Tak semua kabar baik
Akan sampai di telinga batinmu
Nan bebal
Kenapa tak jua kau angkat teleponku?
(Gurujiwa, penghujung Agustus 20-21)