Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Seno: The Last Man Standing

21 Februari 2021   08:24 Diperbarui: 21 Februari 2021   08:29 1176 6
Ingsun amatek aji :
Aji Bayubraja,
Aji Blabak pangantol antol
Aji Bandung bandawasa
 Aji Ketuglindhu
Agar demit pandemi
Buta kala. Resesi ekonomi
Minggat jauh
Jirih menyiksa mayapada

Rapal sang ksatria hitam
Tinggi besar
Gagah perkasa,
Werkudara perutnya
Perut serigala
Apa saja dimakan
Rakus ditelan
Kasar tindak tanduknya
Kasar berbahasa
Hanya halus ketika ketemu Dewa Ruci
Sang guru jiwa

Tapi jangan bicara penghianatan
Subordinasi
Subversi
Makar pada raja
Sebagai panglima perang
Bima sena
Akan melabrak tanpa basa basi
Lalu angkat senjata pusaka
Gada Rujakpala
Alugara
Kuku Pancanaka
Bargawa kapak besar
Bargawasta
Demi membalik keadaan prahara
Jadi baik sedia kala

Hmmm,  jlamprong
Kritik saja rajamu
Apa adanya
Tanpa tedeng aling aling
Luruskan jalan kereta kerajaan
Pastikan berjalan membela
Amanat Penderitaan rakyat
Kawal para punggawa
Menjalankan sumpah setia
Menjaga nagari
Wasiat Bima
Kepada saudara Pendawa
Lima pilar  dinasti Astina

Dibawah langit biru
Bimasena tak pernah kalah
Tak akan mau mengalah
Akan jadi perwira terakhir
The last man standing
Demi tegak wibawa
Daulat nagari
Yang mendarah daging
Meresap tulabg sungsum
Sampai akhir jakan bharata yudha tiba

Bimasena tak kebal takut
Tak takut apapun,
Tapi setia tuhu
Saat Bagong
Masuk liang kubur
Menemai Dalang
Ki Seno Nugroho
Pulang
Ke rumah sejati,
Bima seno nyemplung
Solider menemani
Menyelam dalam bumi
Gelap
Nan terang

Satria Seno
Telah muksa
Sirna
Tapi ada di hati kita
Para satria magang
Yang gamang
Merapal aji setia
Pada nagari hati kecilnya
Dan nagari besar  di semesta luas sana

Ingsun amatek aji :
Aji jaya kawijayan nusantara macan asia!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun