Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Ramalan Usang Peramal Afkir

10 Februari 2021   23:29 Diperbarui: 10 Februari 2021   23:38 106 4
Buka telapak tangan
Perlihatkan garis tangan
Terlihat perjalanan hiduomu
Masih panjang
Berliku
Naik
Turun
Menembus
Jaman covid
Yang jemu
Dan mencengkam ini

Demikian bunyi ramalan
Yang digelar
Peramal
Dari pasar malam

Jangan terlalu percaya
Dengan isi ramalannya
Bisa jadi
Tak nyata,
Sekedar bunga rampai
Keramaian hiburan saja

Karena peramal
Selalu sigap
Menerawang nasib
Tamu yang datang
Membuka tangan
Berharap nasib baik,
Kabar buruk disembunyikan

Meski peramal
Jago mengintip
Hal
Hal
Tersembunyi,
Sejatinya ia
Tak dapat meneropong
Masa depannya
Sendiri

Peramal melihat
Demikian jauh
Ke relung dimensi
Dl labirin rahasia
Liyan,
Tapi
Matanya gelap
Tertutup kacamata hitam
Saat melihat lalat malang
Di ujung hidungnya
Sendiri

Di dunia peramal
Ramalan buruk
Jarang  dibaca
Ramalan baik
Dituang habis,
Tanpa pembacanya
Tahu
Peruntungannya sendiri
Lima menit lagi

Jaya
Runtuh
Bangkit
Sembuh
Berjaya

Adalah mantera
Kata hati
Peramal suci
Yang tak pernah
Disampaikan kepadamu

Pulih
Sehat
Bahagia
Yakin
Jiwa ragamu
Menyatu
Dengan inti jiwa
Semesta kabut jagad

Disana
Peramal hanya debu remah,
Kau asteroid pelejit
Penuh enerji
Dengan orbit menyimpang
Menuju jantung
Hati
Jagad agung jiwa sehat

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun