Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Jangan Rebut Duren Jatuhanku

2 Februari 2021   01:20 Diperbarui: 2 Februari 2021   15:06 89 0
Menunggu jodoh jatuh tepat waktu. Mirip menunggu durian jatuh,  setelah dinanti sekian bulan. Pada saat purnama,  duren termatang,  tak selalu jatuh. Padahal sudah ditunggu di bilik bambu penunggu. Tapi tak kunjung jatuh. Padahal liur sudah mengalir tak kunjung henti.

Krosak!
Buk!
Buk!
Dua duren matang terdengar jatuh dari ketinggian,  justru saat malam gelap,  tak ada bulan.  Aku pun segera bersijingkat,  mencari sumber suara,  letak jatuh, buah kegemaran dewata itu. Saat senter hendak kunyalakan ada kilau kuning sepasang yang menatap tajam di. Kejauhan. 

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun