21 Desember 2015 22:18Diperbarui: 21 Desember 2015 22:2513240
Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia, yaitu sebesar 45,5 juta orang atau sekitar 20% dari total penduduk nasional. Jumlah penduduk tersebut didominasi oleh jumlah penduduk usia produktif sebesar 70% dari total penduduk di Jawa Barat dengan kecenderungan yang terus meningkat.
Rata-rata pangsa Ekonomi Jawa Barat terhadap Ekonomi Nasional menempati posisi peringkat tiga terbesar dengan porsi sebesar 13,4%.
Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat sejak tahun 2008 hingga tahun 2014 relatif stabil sebesar 5,79% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2015 diperkirakan masih berada dibawah pola historisnya pada kisaran 4,8 – 5,2% (yoy).
Ekonomi Jawa Barat ditopang oleh 3 (tiga) sektor utama, yaitu Industri Pengolahan dengan pangsa 44%, Perdagangan dengan pangsa 15% dan Pertanian dengan pangsa 9%.
Sementara itu, sejak tahun 2010 hingga triwulan III 2015, nilai investasi yang ditanamkan ke Jawa Barat mengalami tren peningkatan hingga mengungguli nilai investasi DKI Jakarta dan Jawa Timur.
Pada sisi eksternal, ekspor Jawa Barat didominasi oleh produk Tekstil (23%), Elektronik (19%), Mesin (9%) dan Kimia (8%). Jenis produk yang diekspor sebagian besar merupakan produk low tech (45%) & medium tech (40%). Adapun tujuan utama ekspor adalah ASEAN (20%), USA (19%), Eropa (15%) dan Jepang (12%).
Sementara itu pada sisi lain, inflasi Jawa Barat terus mengalami pola tren penurunan. Inflasi Jawa Barat pada akhir tahun 2015 diperkirakan pada kisaran 2,4-2,7% (yoy).
Pada sektor perbankan, perkembangan kredit Jawa Barat mengalami tren pertumbuhan yang melambat pada tahun 2015 seiring dengan perlambatan ekonomi yang terjadi. Sementara itu, pertumbuhan aset dan DPK cenderung tumbuh meningkat dibanding tahun sebelumnya. Rasio kredit produktif terhadap total kredit di Jawa Barat masih lebih rendah dibandingkan dengan Jawa Timur dan DKI Jakarta. Sektor Industri Pengolahan dan Sektor Perdagangan, Hotel & Restoran masih mendominasi sebagai tujuan utama penyaluran kredit di Jawa Barat.
Pada perkembangan sistem pembayaran, Pertumbuhan perputaran uang tunai, nominal RTGS dan nominal Kliring di Jawa Barat pada tahun 2015 mengalami perlambatan seiring dengan perlambatan ekonomi yang terjadi. Sementara itu, net-inflow Jawa Barat tahun 2015 mencapai Rp 34,36 triliun, masih meningkat dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang masih relatif stabil dengan tren inflasi yang cenderung menurun memberikan dampak positif berupa penurunan tingkat kemiskinan Jawa Barat yang terjadi secara konsisten dari tahun 2007 ke tahun 2014.
Tren tingkat pengangguran Jawa Barat juga menurun. Tenaga kerja banyak terserap di sektor perdagangan (25%), sektor industri (21%) dan sektor pertanian (20%).
Jixie mencari berita yang dekat dengan preferensi dan pilihan Anda. Kumpulan berita tersebut disajikan sebagai berita pilihan yang lebih sesuai dengan minat Anda.