Raden Ajeng Kartini mungkin hidup di masa yang berbeda, tetapi perjuangannya untuk kesetaraan masih terasa sangat relevan di era sekarang. Di tengah maraknya isu kesenjangan upah, keterwakilan perempuan di posisi kepemimpinan, serta stigma terhadap perempuan yang memilih jalannya sendiri, semangat Kartini mengingatkan kita bahwa perjuangan belum usai. Di zaman digital, di mana suara perempuan bisa menggema lebih luas namun seringkali juga dihantam oleh bias dan perundungan daring, kisah Kartini menjadi panggilan bagi kita semua.
KEMBALI KE ARTIKEL