(Tulisan ini berdasarkan sejumlah wawancara saya dengan sejumlah tokoh yang kemudian merekomendasikan saya untuk bertemu dengan pak Tawan, sebagai generasi awal yang menetap di Siumbut-umbut. Namun sebelum saya sempat bertemu, beliau sudah berpulang. Walhasil, saya garap sendiri dengan imajinasi alakadarnya yang tetap bersumber pada cerita-cerita yang beredar sebagai publik domain)
KEMBALI KE ARTIKEL