Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Melihat Gerakan Sosial dan Pendidikan Islam di Masa Pergerakan Nasional

12 Maret 2017   21:05 Diperbarui: 12 Maret 2017   21:17 2668 0
Lahirnya gerakan modern Islam dalam bentuk pembaharuan sosial dan pendidikan tidak dapat dilepaskan oleh politik etis yang tengah dijalankan oleh Pemerintah Belanda pada masa itu. Salah satu langkah utama yang dilakukan adalah pendirian sekolah-sekolah pemerintah bermodel Barat di Hindia Belanda, yang mana mengutip pemikiran Snouck Hurgronje, berusaha “mengemansipasi” masyarakat Indonesia dari Islam melalui sekolah-sekolah pemerintah yang dikatakan “netral agama”. Terma “emansipasi” yang dipilih memperlihatkan suatu bias yang mana secara implisit mengandung anggapan Islam sebagai sumber ketertinggalan, juga suatu harapan yang dinyatakan oleh Hurgronje sendiri, agar para pelajar tersebut akan dapat terasosiasi dengan Belanda. Maka sekolah-sekolah pemerintah tersebut yang “netral agama” tidak memiliki ajaran agama, yang mengundang kekhawatiran dari pemuka umat Islam akan lepasnya (atau dalam bahasa Hurgrojne: ter-emansipasi) ikatan masyarakat muslim dari ajaran Islam.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun