Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Hukum Menuntut Ilmu dalam Islam

16 Mei 2024   13:27 Diperbarui: 16 Mei 2024   14:13 73 0
Dalam Islam, pendidikan dianggap sebagai jalan untuk mencapai pemahaman yang lebih baik tentang agama, dunia, dan diri sendiri. Melalui proses belajar dan menuntut ilmu, seseorang dapat mendalamkan pemahaman tentang ajaran Islam, mengenali ciptaan Allah, dan memahami potensi dan tujuan hidup mereka sebagai seorang Muslim. Pendidikan juga berperan penting dalam mengembangkan akhlak dan nilai-nilai Islam, mempersiapkan individu untuk berkontribusi positif dalam masyarakat, serta membuka peluang untuk memberikan manfaat kepada orang lain dan meraih kesuksesan di dunia dan akhirat.Sebagai mana yang kita ketahui, menuntut ilmu dianggap sebagai kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap Muslim, baik itu laki-laki maupun perempuan, sejak mereka dilahirkan. Pentingnya menuntut ilmu dan kewajiban ini dijelaskan dalam beberapa hadits yang ada dalam sumber-sumber keagamaan Islam. Sebagaimana hadits berikut:



"Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim" (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami'ish Shaghiir no. 3913). Dalam hadits lainnya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:


"Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu." (HR Thabrani). Sebagaimana disebutkan juga dalam hadits lainnya:

: : . .

"Siapa yang meniti jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan jalannya menuju surga. Dan sesungguhnya para malaikat benar-benar meletakkan sayap-sayap mereka untuk para penuntut ilmu karena ridha terhadap apa yang mereka cari. Dan sesungguhnya seorang ulama dimohonkan ampunan untuknya oleh semua yang ada di langit dan di bumi, sampai-sampai ikan yang ada di dalam air. Dan keistimewaan ulama di atas ahli ibadah yaitu seperti keistimewaan bulan dibandingkan bintang-bintang. Dan sesungguhnya para ulama adalah pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan Dinar tidak pula Dirham, akan tetapi yang mereka wariskan adalah ilmu. Barangsiapa yang mengambil warisan para Nabi (yaitu ilmu), sungguh ia telah mengambil keuntungan yang sangat banyak." (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban dalam shahihnya)

Hadits Nabi SAW tersebut menegaskan bahwa orang yang bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu akan mendapatkan kemudahan dalam kehidupan dan pahala yang besar di akhirat. Hal ini karena malaikat memberikan penghormatan dan dukungan kepada mereka. Keberadaan ulama dan ketekunan mereka dalam menuntut ilmu didoakan oleh seluruh makhluk di langit dan bumi, bahkan ikan di dalam air. Para ulama memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang hanya beribadah tanpa ilmu, seperti keistimewaan bulan yang lebih cemerlang daripada bintang-bintang.

Menuntut ilmu merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan pengetahuan yang benar, seseorang dapat memahami ajaran agama, menjalankan ibadah dengan baik, dan mengembangkan akhlak yang baik. Ilmu pengetahuan juga membuka pintu untuk memahami alam semesta ciptaan Allah serta memberi kesempatan untuk berkontribusi positif dalam masyarakat. Dalam Islam, menuntut ilmu tidak terbatas hanya pada pengetahuan agama, tetapi juga mencakup berbagai bidang lain, seperti sains, budaya, dan teknologi. Pengetahuan dipandang sebagai sarana untuk memahami dunia dan mencapai kesempurnaan dalam beribadah kepada Allah.
Secara sosial, menuntut ilmu memiliki dampak positif yang signifikan. Dengan pengetahuan yang luas, seorang Muslim dapat berperan aktif dalam membangun masyarakat dan menciptakan perubahan yang lebih baik. Selain itu, menuntut ilmu juga berfungsi sebagai bentuk perlindungan diri terhadap penyebaran informasi yang salah atau tidak benar. Oleh karena itu, setiap Muslim diharapkan untuk terus meningkatkan pengetahuannya dalam berbagai aspek kehidupan.
















KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun