Masih ingat oleh kita, bagaimana celoteh khas Tukul Arwana dalam setiap kesempatannya, yang selalu saja berkalakar "
ndeso... ndeso... ndeso, yo ben sing penting rezki kuto!" (kampungan.. kampungan.. kampungan, ya gapapa yang penting rezekinya kota).
Ndeso selalu diidentikkan dengan kekolotan, kampungan bahkan udik, sampai-sampai kita dihebohkan dengan istilah
Tampang Boyolali, yang identik dengan orang
ndeso yang kelasnya bukan masuk hotel bintang lima.Â
KEMBALI KE ARTIKEL